ngedate sama Sheryl?

46.4K 4.1K 356
                                    

Halooo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halooo...

Seneng gak aku update?????

Lama nggak update ini karena tersita deadline proposal skripsi yang akhirnya kemarin selesai :'')

Akhirnya bisa nulis ini lagi.

Makasih yang udah semangatin :))

Semoga kalian suka cerita ini yaaaa!!!! Aku nulisnya gak tidur, jadi maaf jelek karena mungkin bercampur ngantuk.

Selamat membaca :*

Eh iya jangan lupa follow ig Sheryl ya

Sheryl_laina

***
Setelah memaksa Sheryl pulang dan masuk ke dalam taksi yang dihentikannya di depan Vinclub, Gani tak membuka suara sedikit pun. Sementara Sheryl memilih ikut diam dan duduk manis di sebelah cowok itu, sibuk menebak apa yang sebenarnya sedang terjadi antara Gladis dan Gani, yang sepertinya juga melibatkan Tian.

Sheryl menggaruk kepalanya yang tiba-tiba saja gatal. Seingatnya Gani dan Gladis tak dekat. Lagipula seorang Gladis nggak akan peduli dengan cowok pendiam seperti Gani. Tapi apa yang Sheryl lihat dan ia dengar tadi nyata. Gladis memanggil nama Gani, lalu ekspresi sedih Gladis ketika menatap Gani. Semua itu menjadi tanda tanya besar dalam kepala Sheryl.

Sheryl melirik Gani. Cowok itu sejak tadi melemparkan pandangannya keluar, seakan larut dalam pemikiran yang tak bisa Sheryl tebak.

"Sher, jangan ke sana lagi." Ucapan pelan Gani memecah keheningan di dalam taksi, sekaligus menyadarkan Sheryl dari pikirannya. Gadis itu mengerjap dan buru-buru mengalihkan pandangannya dari Gani sebelum Gani menoleh ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Sheryl.

Gani mengalihkan tatapannya dengan malas ke arahnya.

"Lo bisa rusak kalau terus main ke sana. Nggak baik. Nanti juga ada kok waktunya buat seneng-seneng kayak begitu, tapi yang jelas bukan sekarang." Satu tangan Gani naik, lalu menepuk puncak kepala Sheryl pelan. "Jangan ke sana lagi ya."

Sheryl menggeleng. "Bukan itu... Maksud gue, lo kenapa? Tiba-tiba aja... Berubah. Lo sama Gladis--"

"Gak ada hubungan apa-apa," potong Gani cepat. Cowok itu lalu membuang muka, kembali melemparkan tatapannya ke luar jendela.

Tak lama, ponsel dalam genggaman Sheryl berdering. Nama Bebi muncul di layar, membuat Sheryl panik setengah mati. Aduhhh!!!! Bebi pasti marah nih!!! pikirnya.

"Angkat aja," kata Gani melihat keraguan di wajah Sheryl. Sheryl mengangguk, lalu menempelkan benda itu ke telinganya.

"Halo, Beb?"

"Lo di mana? Jangan bilang lo pulang sama Gani?!" semprot Bebi tepat ketika panggilan telepon itu terhubung.

Sheryl menggigit bibirnya. Tuh kan dimarahin.

"Tadi itu--" Ucapan Sheryl terpotong ketika ponsel yang ada di depan telinganya berpindah ke tangan Gani dengan cepat. Cowok itu kini mengambil alih.

"Gue kebelet boker!" kata Gani sinis.

"Lo bisa ke toilet! Ngapain pulang?! Udah diajak malah nyusain! Nggak tau diri!" Suara Bebi terdengar marah dari ponsel Sheryl yang kini ada di depan telinga Gani.

"Gue nggak biasa boker di tempat umum," kata Gani datar.

Sheryl melongo mendengar jawaban itu. Tak habis pikir dari sekian banyak alasan, Gani malah memilih alasan yamg sama sekali tak masuk akal.

"Gue nggak mau tau pokoknya lo harus balikin Sheryl ke sini!" Bebi kembali menuntut. Sheryl bisa melihat ekspresi tak nyaman Gani di wajahnya. Cowok itu menghela napas kasar.

"Udah malam. Sheryl mau tidur. Udah ya gue matiin." Setelah mengatakan itu, Gani menyentuh ikon telepon berwarna merah, lalu mengembalikan ponsel tersebut pada Sheryl.

"Kalau dia nelepon lagi, jangan diangkat ya," ucap Gani penuh penekanan.

Sheryl mengangguk.

***

Gladisya Aluna Riyadi

Gani ✔✔

Gan angkat telepon aku. Aku mau ngomong. ✔✔

Gani, please ✔✔

Gani menatap layar ponsel, membiarkan ponselnya menyala dan chat Gladis berjalan begitu saja tanpa ada niat membalasnya.

Gani masih tak tahu balasan apa yang tepat untuk pesan itu, juga kalimat apa yang akan dikatakannya begitu panggilan telepon dari Gladis dijawab. Dan diam seperti sekarang juga sama sekali tak meredakan rasa sesak di dadanya.

Andai kemarin malam ia tak datang ke Vinclub. Andai kemarin malam ia tak menoleh ke arah yang tak seharusnya. Mungkin pagi ini ia akan melangkah dengan semangat ke rumah Gladis, seperti janjinya tempo hari. Tapi sepertinya sekarang janji itu tak perlu ditepatinya.

Suara ketukan terdengar, disusul oleh teriakan Sheryl dari balik pintu kamarnya.

"Gan, sarapan dah siap!"

Gani bangkit dari ranjang dengan malas, membuka pintu kamar dan menemukan Sheryl berdiri di sana.

"Di meja makan ada siapa?" tanya Gani ke cewek itu.

"Nggak ada siapa-siapa. Orang tua lo kan baru pulang nanti malam, terus Bang Vino semalam nggak pulang," jawab Sheryl.

Gani mengangguk. "Yaudah bawain makanannya ke kamar gue aja."

"Oke." Sheryl berbalik. Tepat ketika ia hendak menuruni tangga, Gani kembali memanggilnya.

"Eh Sher!"

"Iya?"

"Ntar siang temenin gue ke toko buku bisa?"

***

Gimana? Suka gak?
Maaf ya tulisan aku lagi jelek huhuhu

Apa harapan kalian buat cerita ini?

Apa harapan kalian buat

Gani

Gladis

Sheryl

Ada pesan buat aku gak?

Jangan lupa komen dan vote

Semoga suka ya :))

Jangan lupa follow instagram

Putrilagilagi
Ganindra.putra
Gladisya.alunar
Misca_adidarma
Sheryl_laina

BeautyWhere stories live. Discover now