3.

2.5K 199 9
                                    

Keluar dari museum, mereka langsung menaiki bus yang berada di halte terdekat. Di dalam bus, mereka masih tersengal-sengal kehabisan nafas. Gi memutuskan untuk mengambil tempat duduk di barisan tengah dan seperti biasa, di sebelah jendela. Harry pun duduk di samping Gi. Semua orang mengamati Harry dan Gi. Harry langsung menaikan maskernya yang dari awal dia kenakan.

"Gila. Aku kira kau orang yang kalem, Gi. Tidak berbakat menjadi troublemaker hahaha" kata Harry sambil tertawa pelan. Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian di bus. Harry merasa sudah cukup dengan perhatian yang diberikan orang-orang selama ini dan ia ingin pergi dari perhatian itu hari ini.

"Tidak, kau saja baru mengenalku. Lagipula aku memang sering seperti itu, tapi kalau di perpustakaan, aku tidak bisa seperti itu gara-gara, yeah, you know we must be silent on the library." jawab Gi santai. Ia belum mengatakan kepada Harry bahwa ia bekerja di perpustakaan umum di London. Namun Gi menceritakan pada Harry bahwa ia sangat menyukai buku dan senang berdiam diri di perpustakaan.

"Haha I get it. Its fine. Tapi kau bilang kau adalah fansku, anehnya kau tidak heboh atau banyak tingkah seperti Directioners biasanya?" Harry heran dengan perlakuan Gi yang daritadi biasa saja terhadap Harry dan tidak seantusias fans-fansnya yang lain. Biasanya Harry selalu diteriaki fans-fansnya dan Harry hanya bisa memasang senyum kebanggaannya kemudian berlalu. Ia terkadang merasa risih akan fansnya namun ia sangat sayang kepada fansnya.

"Ummm aku pikir kenapa aku harus begitu? Lagipula nanti kau malah malas bermain denganku.." Gi mengutarakan apa yang ada di pikirannya tanpa sadar.

"Hah? Maksudmu?" Harry bingung.

"EH! Bukan begitu!!!" Gi langsung gelagapan, "Maksudnya untuk apa? Kan kau bilang kau tidak mau diekspos juga. Kalau aku ramai atau berisik begitu nanti semua orang tahu siapa laki-laki di balik masker ini. Begitu maumu?"

"Tentu saja tidak. Aku hanya heran saja kenapa kau kuat begitu. Aku sekeren ini dan kau terlihat biasa saja, tidak terpesona dan semacamnya."
"Aku mengagumimu. Sangat mengagumi. Tapi aku tahu waktu di mana aku harus biasa saja atau tidak. Mengerti? Sudah tidak usah banyak tanya. Omong-omong, aku lapar. Ayo kita makan masakan Jepang!" Gi langsung bersemangat setelah cukup bernapas karena kelelahan. Ia sudah tidak sabar untuk makan masakan Jepang favoritnya. Sushi, udon, ramen, hmmm....

"Ewww. Kenapa kita tidak makan tacos? Aku ingin makan tacos saja." Harry protes dengan suaranya yang kencang.

"Tidak! Aku lebih suka ramen daripada tacos. Lihat, aku tahu jalan ini dan aku juga tahu di mana tempat ramen yang sangat enak." balas Gi tidak mau kalah. Gi memelototi mata Harry dan Harry pun menatap Gi dengan tajam. Mereka berdua menatap serius lalu Harry mengalah dan memalingkan wajahnya.

"Oke. Aku ikut kau saja. Lain kali kita harus makan tacos." Jawab Harry pelan.

"Lain kali?" tanya Gi. Gi bertanya-tanya dalam hatinya apakah ia akan berkesempatan untuk jalan-jalan dengan Harry seperti ini lagi. Namun rupanya Harry tidak mendengar apa yang dikatakan Gi karena dia sudah memejamkan matanya kelelahan. "Ugh... Dasar laki-laki."

Akhirnya mereka turun dari bus dan menuju tempat ramen melalui petunjuk Gi. Gi harus mengajak Harry berjalan cukup lama ke tempat ramen itu karena letaknya harus melalui jalan-jalan kecil dari halte tempat mereka turun.

"Hei, Gi. Kau yakin ini jalannya? Jangan coba-coba menyesatkanku. Kita sudah berjalan cukup lama." Harry mengeluh. "Aku sangat lapar, asal kau tahu!"

"Ya, ini jalan yang tepat! Bersikaplah yang baik dan kita akan mendapatkan ramen. Lagipula kita baru berjalan 40 menit, lemah sekali kau." Gi sudah menjawab pertanyaan Harry yang sama untuk kesekian kalinya. Ia sendiri juga lelah dan rasanya ingin mengganti kakinya dengan kaki yang baru. Sepatu keds hitamnya terasa sangat membantu. Ia membuka jaketnya sambil berjalan dan mengikatkan jaket abu2nya di pinggang. Ia merasa kepanasan karena sudah berjalan cukup banyak hari ini.

the lucky one (h.s./l.p.) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang