59.

470 64 12
                                    

Siang itu, Gi terduduk di sofa di dalam flat Mike.

Ia baru saja tiba sekitar sepuluh menit yang lalu dan pikirannya sudah melayang ke mana-mana. Flat Mike belum berubah semenjak terakhir kali Gi melihatnya. Ya, memang sih Gi belum melihat ke ruangan yang lain, tapi berada di ruang tengah flat Mike sudah cukup mengembalikan ingatannya tentang tempat itu. Tempat itu rapi, bahkan lebih rapi dari yang diingat Gi.

Mike masih sibuk di dapur, membuatkan teh hangat untuk Gi. Rasanya hanya ada Mike dan Gi di dalam sana. Tidak ada saudara sepupu Mike yang bernama Paige sejauh ini. Dari waktu Gi menginjakkan kakinya ke dalam flat ini, Gi belum dikenalkan dengan saudara sepupu Mike. Mungkin ia sedang keluar.

"Kau sendiri sekarang?" tanya Gi saat Mike sudah kembali dengan dua cangkir berisi teh hangat.

Mike duduk di dekat Gi lalu meletakkan cangkir tersebut di atas meja di hadapannya. "Em, ya... Kebetulan aku sendiri."

"Ke mana Paige? Bukannya dia akan mengepak barang bersamamu dan aku?"

"Eh? Memangnya aku bilang begitu?" Kedua alis Mike terangkat. "Kurasa aku tidak bilang begitu."

Gi mencoba mengingat percakapannya dengan Mike kemarin. "Ah, mungkin aku yang salah dengar."

"Mungkin." Mike tersenyum singkat.

"Barang-barang yang harus dikemas banyak?" Gi menyesap teh hangat yang berhasil menaikkan suhu tubuhnya. Setelah berjalan menerjang angin besar hari itu, Gi perlu kehangatan berlebih.

Mike melirik ke sekitarnya dan mengangguk. "Iya, kau lihat kan berapa banyak barang yang ada di flatku?"

Gi menyunggingkan senyumnya. "It's gonna be a long day."

Mike membalas senyum itu lalu bangkit dan berjalan ke luar ruangan. Kemudian ia datang lagi dengan membawa beberapa kardus bekas di tangannya. "Mulai dari ruangan ini saja ya?"

Gi memandang ke setiap penjuru ruang tengah yang lebih besar dari flatnya. Mungkin karena ruangan ini yang paling banyak barangnya, jadi Mike mau memulai dari sini. Bukan masalah untuk Gi, ia sudah biasa membereskan flatnya yang berisi banyak barang juga.

Mike mendekat ke rak buku yang ada banyak foto dibingkai di sana. "Aku mulai dari sini ya, kau bisa membantuku membereskan koleksi DVD di rak di bawah televisiku."

"Oke." Gi mengacungkan jempolnya dan tersenyum.

Sambil memasukkan koleksi DVD Mike yang jumlahnya tidak sedikit, Gi bertanya-tanya dalam hatinya. Seharusnya adik sepupu Mike itu membantu Mike dan tujuan Gi datang ke sini kan untuk bertemu dengan gadis bernama Paige itu. Untuk memastikan apa dugaan Tia benar tentang Mike.

"Sepupumu pergi ke mana?" kata Gi sambil merapikan letak DVD di dalam boks.

"Entahlah, mungkin sedang bertemu temannya." jawab Mike tanpa mengalihkan pandangannya ke Gi.

Gi mendongak dan melihat Mike mengelap beberapa bingkai foto lalu memasukkannya ke dalam kardus di sebelah kanannya. Melihat hal itu, membuat Gi ingat tentang ucapan Tia. Sewaktu Tia datang ke flat Mike, Tia bilang ia melihat foto Mike dengan perempuan di rak buku itu. Gi jadi penasaran, kemudian ia mempercepat pekerjaannya agar bisa mencari tahu tentang foto itu.

Beberapa case DVD lagi yang harus dimasukkan dan Gi bisa berpura-pura membantu Mike memasukkan buku-buku yang masih tertata rapi ke dalam kardus. "Aku sebentar lagi selesai, setelah ini aku membantumu ya. Buku-bukunya masih banyak yang harus kau bereskan."

Mike menengok ke arah Gi dan menjawab dengan cepat. "Tidak usah, kau membereskan yang lain saja."

"Tidak apa," balas Gi. "Lagipula aku mau lihat-lihat bukumu, siapa tahu bisa aku pinjam beberapa."

the lucky one (h.s./l.p.) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang