Chapter 12

41.2K 1.5K 41
                                    

RADIT POV

 Aku melihatnya dari kejauhan. Ia diantar oleh teman laki-lakinya yang pernah kulihat di resepsi pernikahan kami.

Ia sangat ramah dengan pria itu, dan.. terlihat grogi.

Aku memukul kesal stir mobilku.

            Siapa yang nggak cemburu melihat wanita yang disayangi dekat dengan pria lain.

            Padahal tadi saat kutawari untuk menjemputnya, ia tak mau. Tapi kenapa ia mau diantar oleh laki-laki itu.

            ***

            “Kamu kehujanan?” tanyaku ketika aku masuk ke dalam apartemenku. Aku berusaha setenang mungkin mengendalikan rasa cemburuku. Ia terlihat kaget mendapatiku sudah berada di rumah.

            “Loh Radit? Udah pulang?”

            “Seperti yang kau lihat.” Jawabku datar. “Kenapa sampe hujan-hujanan begitu?” tanyaku lagi.

            “Tadi aku lari-larian ke mobilnya Raihan.” Jawabnya dengan senyum yang tak dapat kuartikan. Apakah ia begitu senang diantar oleh temannya itu?

            “Tadi kan aku sudah menawarimu untuk dijemput. Kenapa menolak?”

            “Well, kupikir kau sibuk.”

            “Mulai hari ini, aku yang akan mengantar dan menjemputmu.” Ucapku memerintah.

            Ia mengernyitkan dahinya heran.

            “Loh, nggak bisa gitu dong.”

            “Kenapa nggak bisa? Aku kan suamimu.”

            “Loh, tapi kan..”

            “Nggak ada tapi-tapian.”

            Ia memandangku tajam dan penuh tanda tanya.

            “Kamu kenapa sih?”

            “Aku cuma nggak mau kalau kolega bisnisku melihatmu berdua-duaan dengan pria lain.”

            “Raihan itu sahabatku! Kau kenapa sih? Kenapa jadi aneh gini?”

            “Pokoknya aku yang akan mengantar dan menjemputmu. Titik.”

Lesbian Kissed a GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang