Chapter 6

42K 1.5K 66
                                    

AUTHOR POV

"Permainan apa yang sebenarnya sedang kau buat Freya Zevirania Gibran?" Tanya Radit begitu mereka sudah berada dalam perjalanan pulang

"Hmm.. aku belum menamai permainan ini. Kalau kau? Sudahkah kau memberi nama permainan yang baru saja kau buat?"

Nah, dia ternyata menyadari bahwa aku juga membuat sebuah permainan. Benar-benar gadis yang cerdas. Batin Radit.

"Jangan pura-pura bego, Radit. Kau pasti ikut menyetujui pernikahan ini karena ada maksud tertentu kan? Apalagi dengan meminta pernikahan ini untuk dipercepat. Kenapa? Kau ingin melarikan diri dari pacar yang sudah kau hamili? Atau... Kau ingin melarikan diri dari pacarmu yang ternyata adalah seorang psikopat?" Lanjut Freya.

"Sssshh.. berhentilah mengoceh Freya. Tebakanmu nggak ada yang benar. Well, aku sudah menamai permainanku." Jawab Radit

"Apa itu?" Tanya Freya.

"Kau benar-benar ingin tau?"

"Jika kau tak keberatan."

"Baiklah, aku akan memberi tahumu." Radit menepikan mobilnya. Mata Freya melebar menyadari bahwa sepertinya Radit akan mengulangi hal yang dulu pernah ia lakukan. Ia tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Aa... A.. Apa yang kau lakukan! Jangan coba-coba melakukan hal itu lagi Radit!" ucap Freya setengah berteriak.

"Hal apa?" Tanya Radit pura-pura bingung. Kali ini wajahnya sudah berada di hadapan Freya, sangat dekat.

"Kau mau menciumku lagi kan?" Suara Freya mencicit begitu menyadari jarak di antara mereka sudah semakin sempit. Sejenak Radit terdiam menatapnya heran. Dan....

"Ppffftttt... HAHAHAHA.." Radit tak mampu menahan tawanya. Ia kemudian menjauhkan wajahnya dari wajah Freya dan tertawa terbahak-bahak di kursi kemudi.

"Wajahmu bodoh sekali Freya. Hahahaha..."

"Kau!" maki Freya.

"Nah, sekarang siapa yang pikirannya paling mesum hah?" Tanya Radit sambil terkekeh. Ia tak dapat menahan kegeliannya. Wajah Freya memerah menahan malu.

"Oh ya, aku belum memberi tahumu mengenai nama permainanku kan?"

"Itu tak penting lagi. Sudah lanjutkan saja perjalanannya. Aku ingin cepat-cepat sampai di rumah." Ucap Freya sambil melipat tangannya di dada. Ngambek.

"Tidak... tidak... aku harus memberi tahumu karena aku sudah berjanji."

"Terserah kau." Tanggapnya datar.

"Jadi... Ehm.. Nama permainan itu adalah..."

Lesbian Kissed a GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang