Bab 7 - You Got My First

213K 9.3K 55
                                    

Tepat pukul 12 malam, Al baru kembali ke rumah. Ia langsung menjejakkan kakinya menuju lantai atas, kamarnya. Al melihat Keshia yang sudah tertidur dengan posisi membelakangi pintu kamar. Al masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Saat hendak keluar dari kamar mandi, Al dikejutkan oleh Keshia yang berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

"Kamu belum tidur?" Tanya Al lembut

Keshia menggeleng. "Ke rumah Dafa bener?" Tanya Keshia balik

Al tersenyum. "Iya, maaf kalo aku pergi lupa waktu gini. Aku janji gak akan ngulangin lagi" jawab Al

Keshia mengangguk lalu kembali merebahkan diri di atas kasur. Al juga melakukan hal yang sama.

"Gak ketemu sama Andin kan?" Tanya Keshia tanpa menatap wajah Al. Ia bertanya dengan mata yang menatap lurus ke langit-langit kamar.

"Gak, Kes" jawab Al singkat

"Ya udah tidur gih, besok lo mulai kerja kan?"

Al mengangguk sekali walaupun Keshia tidak melihatnya. "Good night, Kes"

Keshia kembali terduduk dari tidurnya. Ia mengecek ponsel yang ia taruh di atas nakas. Ia membuka aplikasi Line dan membuka percakapan dengan Alice.

Itu suami lo kan Kes?

Keshia membuka foto yang dikirimkan Alice dengan mengezoom-in foto tersebut. Ia sudah melihatnya sejak tadi, sebelum Al kembali ke rumah. Dan entah kenapa ada rasa tak enak di dalam hatinya.

Keshia meletakkan kembali ponselnya dan memaksakan diri untuk bisa tidur. Sejak tadi ia tidak bisa tidur karena memikirkan keberadaan Al. Di tambah lagi dengan adanya foto yang di kirim oleh Alice tadi. Ia semakin tidak bisa tidur, alhasil ia meminum banyak minuman bersoda dan juga brownies yang ia buat tadi siang.

●●●●

Mentari pagi telah menyinari kamar pasangan baru yang masih terlelap dalam mimpi mereka masing-masing melalui celah jendela yang tak tertutup rapat.

Al menggeliatkan tubuhnya sebelum ia benar-benar membuka matanya. Ia merasa sesuatu sedang hinggap di perutnya. Al membuka kedua matanya dan melihat tangan kiri Keshia berada di atas perutnya.

"Keshia peluk gue?" Batin Al senang. Ia kemudian tidak menggerakkan tubuhnya. Ia senang karena setidaknya Keshia sudi memeluknya seperti ini. Ya walaupun wanita itu sedang tidak tersadar.

Al memandangi wajah Keshia. Poni yang berantakan di keningnya, kedua mata bulat yang terpejam, hidung mancung yang sangat mengusik pandangan, hingga bibir ranum yang sangat ingin ia cicipi. Astaga membayangkan bibirnya menyatu dengan bibir ranum itu membuat Al menginginkan yang lebih.

Tangan kanan Al tergerak membelai wajah polos Keshia. Ia baru sadar, Keshia jauh lebih cantik di bandingkan dengan wajah Andin. Bagaimana bisa ia membiarkan gadis cantik ini memendam rasa sendiri dan berujung pada kebencian?

"Enggh" erang Keshia yang nampaknya terganggu oleh belaian tangan Al di wajahnya.

"Good morning, istri ku" ucap Al ketika Keshia membuka kedua matanya.

Keshia terdiam. "Lo ngapain ngeliatin gue? Lo macem-macem ya sama gue?" Tuduh Keshia begitu saja

Al langsung mendudukkan tubuhnya dengan menyandarkan punggung pada kepala kasur. "Gak sama sekali"

Marrying My EnemyWhere stories live. Discover now