Bab 6 - Full Time

226K 10.2K 109
                                    

Setelah tiga jam bersama temannya di restoran, Keshia kembali ke rumah. Ia merubah pikirannya tentang keputusan Al yang mengajaknya untuk belanja kebutuhan rumah.

Kalau di pikir-pikir ulang, tidak ada salahnya bukan jika Keshia menemani suaminya? Ya walaupun sangat sulit baginya untuk menyebut Al sebagai suaminya.

Sesampainya di rumah, Keshia bertemu Al yang baru saja ingin pergi. Tanpa berpikir panjang, Keshia menghalangi mobil Al dan segera masuk ke dalamnya dengan duduk di sebelah Al.

"Uangnya gak ketinggalan 'kan?" Tanya Keshia tanpa menatap Al

"Uang untuk apa?" Tanya Al balik

Keshia mendengus. Ia menatap Al. "Katanya mau belanja. Kalau gak bawa uang, nanti kebutuhan kita gak akan terpenuhi, Al" jawab Keshia sesabar mungkin

Al terkekeh. Ia mengacak puncak kepala Keshia gemas. "Kita bahkan punya beberapa kartu debit dan ATM lainnya, untuk apa lagi menggunakan uang cash? Ku pikir kartu-kartu itu lebih mudah dan sangat simple"

Keshia merutuki dirinya sendiri. Bagaimana ia bisa lupa kalau saat ini ia sedang berhadapan dengan Al? Orang yang tidak pernah atau mungkin sangat jarang memasukkan lembaran uang di dalam dompetnya. Mungkin hanya selembar lima puluh atau seratus ribu saja. Itu juga kalau ia ingin makan di pinggir jalan.

"Gak usah melow, males banget deh denger lo ngomong 'aku kamu' gitu" celetuk Keshia yang kemudian sibuk dengan ponselnya.

Al hanya tersenyum tanpa berniat berbicara lagi.

Setelah satu jam berlalu, mereka berdua telah sampai di pasar swalayan. Keshia langsung keluar dari mobil dan menyusul Al yang sudah lebih dulu masuk ke dalam pasar swalayan tersebut.

Al mendorong troli dan Keshia yang memilih-milih persediaan apa saja yang mungkin akan mereka butuhkan selama di rumah.

"Gue mau beli sesuatu bentar" ucap Keshia setelah memasukkan beberapa minuman kaleng ke dalam troli.

Keshia melenggang pergi meninggalkan Al yang masih bersedia mencari minuman soda kesukaannya.

"Al"

Seruan tersebut membuat Al memutar tubuhnya dan langsung berhadapan dengan seseorang yang memanggilnya tadi.

"Hai, gak nyangka bisa ketemu kamu di sini" ucap orang itu lagi

Al terdiam. Dia tersenyum sekilas lalu kembali sibuk dengan minuman soda yang ia cari.

"Kamu belanja... sendiri?" Suara wanita itu terdengar lagi di telinga Al yang terbuka bebas.

Al menggeleng

"Sama tante?" Tanya wanita itu lagi

Al kembali menggelengkan kepalanya

"Terus sama siapa?" Kini wanita itu mulai mendekati Al dan ikut berjongkok di depan rak minuman soda

"Al, udah sele--sai belum" suara Keshia sempat terhenti ketika ia kembali bertemu wanita yang ada di sebelah suaminya

"Udah nih, kamu udah? Yuk kita pulang" sahut Al berdiri dari posisinya dan menghampiri Keshia yang berada di depannya.

"Hai Keshia, udah lama gak ketemu kamu juga. Apa kabar?" Ujar wanita itu yang ikutan menghampiri Keshia dan mengulurkan tangan kanannya.

Keshia menjabat tangan tersebut sambil tersenyum. "Baik, lo gimana, Din?" Sebisa mungkin Keshia berbalik tanya pada wanita yang disebut Din itu.

"Aku baik juga, kalian berdua aja?"

Keshia dan Al saling memandang sejenak. Keshia mengangguk.

Andin ikut mengangguk dan tersenyum. "Aku mau kesana dulu ya, sampai bertemu lagi"

Marrying My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang