34. D-1 Basketball Match

1.7K 114 11
                                    

Sepulang sekolah Jaehyun langsung pergi menemui Sunny. Dia bergegas menuju ke kelas Sunny. Sesampainya di sana ia tak menjumpai Sunny. Ia melihat beberapa anak yang masih piket.

"Mark, Sunny mana?" Tanya Jaehyun.

"Dia lagi salat, Kak." Jawab Mark tanpa menengok ke arah Jaehyun karena sibuk menyapu.

"Oh, terima kasih."

"Kak, jangan lupa nanti ada latihan basket." Mark meningatkan Jaehyun.

"Iya." Jawab Jaehyun sambil pergi ke masjid.

Jaehyun duduk di serambi masjid seraya melepas sepatunya. Jaehyun salat terlebih dahulu sebelum latihan.

Ketika hendak masuk ke masjid, Jaehyun mendapati Sunny sedang melipat mukenanya yang baru saja ia pakai.

"Sunny!" Panggil Jaehyun dari pintu.

Sunny tampak menengok ke kanan kiri mencari-cari asal suara. Jaehyun melambaikan tangannya agar Sunny menandainya.

"Oh, Kak Jaehyun. Ada apa, Kak?"

"Tunggu aku di depan lapangan basket, ya? Aku mau salat dulu."

Sunny mengangguk dan segera keluar masjid. Banyak sekali murid yang hendak salat, sehingga agar tak memenuhi tempat Sunny bergegas keluar.

"Dik, nanti kalo pulang langsung pulang, ya?" Nasihat Taeil pada adiknya.

"Iya, Kak." Jawab Sunny.

Taeil mengacak rambut Sunny lalu pergi.



Sekitar 15 menit Sunny menunggu di bangku panjang depan lapangan basket, tapi Jaehyun tak kunjung tiba. Saking bosannya Sunny sudah menghabiskan banyak jajanan ketika menunggu Jaehyun.

"Ehem ehem."

Seseorang berdeham ketika Sunny asyik bermain dengan HP-nya. Sunny langsung mendongak menatap lelaki itu.

"Mau menonton latihannya atau bermain HP?"

"Aish... Kak Jaehyun jangan kayak gitu dong. Aku main HP soalnya nungguin Kak Jaehyun lama." Balas Sunny sambil cemberut.

"Oh iyakah? Maafkan aku telah membuatmu menunggu terlalu lama."

"Ahahaha.. Jangan khawatir. Ayo masuk." Ajak Sunny.

"Harusnya aku yang mengajakmu masuk, bukan kau."

"Hehe."

Di dalam sana sudah banyak pemain yang menunggu Jaehyun. Taeyong tampak berkacak pinggang. Yuta melipat tangannya ke depan dada.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun bingung.

"Lama sekali kau ini." Ujar Taeyong tak sabar.

"Maaf. Lain kali aku tepat waktu deh." ucap Jaehyun penuh penyesalan.

"Ya sudah. Ayo mulai." Seru Pak Changmin.

Sunny jarang sekali menonton Jaehyun latihan basket. Dulu dia malu kalau mau mengintip Jaehyun latihan.

Tapi sekarang Sunny adalah perempuan beruntung yang mampu menonton Jaehyun latihan tanpa rasa was-was takut ketahuan. Bahkan dia menonton latihan ini karena ajakan Jaehyun.

-skip-

Keringat bercucuran di pipi dan dahi Jaehyun. Dia berlatih cukup keras untuk pertandingan besok. Jaehyun naik ke bangku penonton untuk mengambil air minumnya.

Melihat Jaehyun yang kelelahan, Sunny dengan sigap mengambilkan handuk dan menyeka keringat Jaehyun. Jaehyun tersenyum manis pada Sunny.

"Terima kasih, Sunny." Ucap Jaehyun disertai senyum merekah di bibirnya.

"Sama-sama."

"Kakak mau makan gak? Kebetulan aku tadi beli jajan." Sunny menawarkan makanan pada Jaehyun.

"Tidak, terima kasih. Kau makan saja."

"Kak, latihannya kapan selesai?" Tanya Sunny agak canggung.

Sunny takut kalau Jaehyun mengira bahwa Sunny lelah menungguinya.

"Kurang tau. Mungkin satu kali permainan lagi selesai. Kau sudah capek, ya?"

"Emm tidak kok, Kak."

"Bilang saja kalau capek. Nanti.. emm.. aku.. akan.." Perkataan Jaehyun tersendat-sendat.

Sunny mengetahui kalau bagaimana pun Jaehyun tak bisa izin pulang untuk mengantar Sunny sebab esok sudah hari H.

"Sudah, Kak Jaehyun lanjutkan saja latihannya. Aku akan menunggumu, Kak." Potong Sunny.

"Tunggu beberapa menit lagi, ya. Sabar, ya.." ujar Jaehyun sambil masuk lapangan lagi.

Sunny tersenyum kecil. Dia sudah mengantuk karena sebenarnya Sunny tak suka olahraga. Apalagi melihat orang berebut bola.

Beberapa kali Sunny terkantuk-kantuk. Tapi dia berusaha membuka matanya. Sunny tak enak jika Jaehyun mendapatinya tertidur. Dia takut kalau Jaehyun mengira dirinya tak ikhlas ketika menunggu Jaehyun.

Hampir saja Sunny tertidur pulas, namun dirinya terbangun oleh teriakan Jaehyun. Sunny langsung berdiri dan turun ke lapangan ketika melihat Jaehyun tergeletak di lantai.

"Ada apa dengannya?" Tanya Sunny pada Mark.

"Entah."

"Aku tak sengaja mendorongnya. Tapi aku tak bermaksud begitu. Sungguh, Pak." Ujar Taeyong meyakinkan Pak Changmin yang marah padanya.

"Bawa Jaehyun ke UKS!" perintah Pak Changmin pada mereka.

"Tak usah, Pak. Aku baik-baik saja." Kata Jaehyun sambil berusaha bangkit.

Lututnya tampak biru karena menghantam lantai. Sunny langsung memeriksa keadaan Jaehyun.

"Tak apa, Sun. Aku hanya memar." Ujar Jaehyun menenangkan Sunny.

"Apakah ini beresiko untuk ke depannya?" Tanya Yuta panik.

"Tidak, Kak. Kak Jaehyun untungnya hanya memar. Hanya saja Kakak harus berhati-hati agar memarnya tak tersenggol atau tersentuh." Jawab Sunny.

"Aku tahu, Sun. Tenang saja." Ucap Jaehyun.

"Baiklah. Latihan hari ini kita akhiri saja. Segera pulang dan jaga kesehatan kalian untuk pertandingan besok." Kata Pak Changmin sambil membereskan bola.

Yuta dan Johnny membantu Pak Changmin mengembalikan bola ke tempatnya semula. Sunny membantu Jaehyun membereskan barang-barangnya ke dalam tas.

Sunny masih mengkhawatirkan Jaehyun. Dia takut kalau Jaehyun diserang oleh lawan karena mengetahui kekurangannya.

Annyeong chingudeul..
Aku update nih..
Jangan dikacangin ya..😃
Apalagi ini chp yang agak akhir.

Hari ini aku update 2 kali.
Chap ini dan chap fin.
Stay tune ya.
Mungkin yang chap finnya aku update nanti malem.

LAST CHAP IS PRIVATED

Kutunggu vommentnya..😘
Gomawo.😊☺

BLIND | Jaehyun ✔Where stories live. Discover now