13. Good News

1.4K 179 4
                                    

Besok ada ulangan Biologi. Materinya buanyak sekali. Tapi, untung saja dia sudah menyicil belajar dari kemarin lusa.

Taeil membantu Sunny belajar di kamarnya. Sunny sebenarnya merasa tak enak jika dia selalu minta tolong Taeil untuk membantunya belajar. Apalagi besok Taeil juga ada ulangan agama.

“Kak, kalau Kakak besok ada ulangan, tidak usah membantuku saja. Lebih baik Kakak fokus pada ulangan kakak besok.” Ujar Sunny.

“Tidak usah. Sepertinya besok ulangan ditunda. Tadi ada kabar bahwa suami Bu Heenam meninggal. Guru-guru pasti akan melayat dan murid-murid dipulangkan lebih awal.”

“Jangan seperti itu. Kak Taeil harus tetap jaga-jaga belajar. Takutnya kalo tetap ada ulangan, Kak.”

“Tak apa. Kak Taeil udah belajar kok. Materinya gampang.”

LINE!

“Ada LINE masuk di HP Kak Taeil, tuh!”

“Nah... Baru aja diomongi, kabarnya dateng juga. Bener, Dek. Besok aku gak ada ulangan. Jadi aku bisa bantuin kamu belajar. Yeay!!!” seru Taeil sambil jingkrak-jingkrak di atas kasur Sunny.

“Ihhhh!!! Jangan lompat-lompat di sini. Nanti ambruk gimana dong...”

“Oh ya. Sorry.. Oke kita lanjutin ,ya, belajarnya..”

Satu jam berlalu.

Akhirnya Sunny selesai juga belajarnya. Dia menyalakan HP-nya yang sedari tadi mati.

Sunny selalu mematikan HP-nya ketika dia belajar agak tidak terganggu. Dia adalah tipe orang yang harus berada dalam keadaan tenang ketika belajar.

LINE!

Ada LINE masuk. Sunny segera membuka chatnya dan mendengarkan voice note dari pesan itu. Ternyata dari Jaehyun. Sunny kenal betul suara Jaehyun walaupun dari voice note. Di voice note itu, Jaehyun berkata,

“Sunny, maafkan aku jika selama ini aku berbuat salah padamu. Tapi, aku tak pernah ada niatan jahat padamu. Sunny bisakah kita berteman lagi seperti dulu. Bahkan aku menginginkan pertemanan yang lebih baik daripada sebelumnya.”

“Apa Kak Jaehyun tau ya kalo aku lagi marah sama dia? Tapi, gimana caranya Kak Jaehyun bisa tau?” gumam Sunny.

“Ahhh.. sudahlah. Aku tak mau tertipu oleh tampangnya dan kata-katanya yang manis itu.” Sunny berusaha agar tak termakan oleh kata-kata Jaehyun yang semanis madu itu. Dia tidur dan berusaha melupakan kejadian itu.

Esoknya, ketika Sunny sudah sampai di kelas, dia menyalakan HP-nya. Lagi-lagi muncul notif LINE. Dia membukanya dan lagi-lagi voice note dari Jaehyun.

“Sunny, aku ingin bicara dua mata denganmu di taman ya. Nanti aku jemput kamu di kelas habis pulang sekolah.” Kata Jaehyun dalam pesannya itu.

“Serah dia deh. Pokoknya mau ngomong apa aku gak bakal ketipu lagi.” kata Sunny dalam hati.

Istirahat kedua Sunny membuka bekalnya dan hendak makan siang. Ketika dia mau memasukkan nasi ke dalam mulutnya, tiba-tiba Irene menghampirinya dan mengajaknya ke Ruang Kesiswaan. Dia dipanggil oleh Kesiswaan lagi. Ada masalah apa lagi ya?

Sunny diantar sampai di dalam Ruang Kesiswaan oleh Irene. Sunny duduk di kursi yang ada di hadapan Bu Yoona. Muka Sunny tampak murung. Sunny belum siap jika harus dipindah ke SLB.

“Sunny.. Ibu memberikan kabar gembira bagi kamu. Sekolah tak akan memindahkanmu ke SLB, kau akan tetap bersekolah di sini. Bahkan, kami akan memberikan buku berhuruf braille untukmu.”

Senyuman terpancar di mukanya. Semangat kembali membara dalam jiwa Sunny. Dia bahagia sekali. Setelah Bu Yoona menyampaikan kabar itu, Bu Yoona mengantar Sunny ke kelasnya.

Taeil yang melihat adiknya keluar dari Ruang Kesiswaan langsung menghampiri Sunny. Dia langsung berlari ke arah Sunny dan meninggalkan Jaehyun yang ikut jajan bersamanya tadi.

“Kau kenapa lagi, Dek?” tanya Taeil cemas.

“Bu Yoona akhirnya mengizinkanku untuk tetap bersekolah di sini, Kak.” Jawab Sunny dengan penuh kegembiraan dan semangat.

“Yesss!!! Sunny akan tetap di sini!” teriak Jaehyun kegirangan. Sunny kaget mendengarnya. Ternyata ada Jaehyun juga di situ.

“Kau ini kenapa ikut senang?” tanya Taeil sinis.

“Emmm... Ya tidak apa-apa kan? Aku turut senang kalau Sunny tidak perlu dipindahkan ke SLB.”

“Kak  Jaehyun tau darimana kalo aku hampir dipindah ke SLB?” Sunny bingung. Kok Jaehyun bisa tahu tentang kabar sebelumnya.

“Emm.. Jujur saja kemarin aku menguping pembicaraanmu dengan Bu Yoona. Maafkan saya, Bu.” Jaehyun menjawab dengan pelan lalu membungkukkan badan ke Bu Yoona.

“Tak apa. Taeil, tolong antar adikmu ke kelas, ya? Ibu masih ada beberapa urusan.”

“Baik, Bu.”

Saat perjalanan, mereka bertiga diam saja. Tampak seperti orang asing yang baru saja bertemu, alias kaku. Akhirnya Jaehyun angkat bicara. Suaranya yang besar memecah suasana yang aneh itu.

“Emm.. Sunny, nanti habis pulang aku pengen bicara berdua sama kamu aja. Aku jemput kamu nanti.”

“Mau ngapain berduaan?! Gak boleh!” Taeil melarang Jaehyun berduaan dengan Sunny.

“Ya udah. Kamu boleh ikut perbincangan nanti. Aku juga gak bermaksud yang aneh-aneh kok.” Jawab Jaehyun. Dia sedikit kesal dengan sikap Taeil yang protektif.

“Ya, Kak. Nanti jemput aku, ya..” jawab Sunny.

TING TONG TING TONG
JAM PELAJARAN TELAH SELESAI

Kelas sudah mulai sepi, tapi Jaehyun belum tampak batang hidungnya. Sunny mulai bosan menunggunya. Dia menundukkan kepalanya ke meja.

“Hai, Sunny. Apa kau sakit?” tanya Jaehyun perhatian.

“Gak usah sok perhatian deh lo..” sahut Taeil sinis.

Dia tak suka jika Jaehyun bersikap perhatian seperti itu pada Sunny tapi akhir-akhirnya dia mengecewakan Sunny. Dia takut jika Sunny hanya dipermainkan Jaehyun.

“Enggak kok, Kak. Aku baik-baik aja. Mau ngomongin apa sih, Kak?” tanya Sunny to the point.

“Emmm.. kamu pengen tau gak alasan kenapa aku perhatian banget sama kamu? Aku gak pengen terjadi salah paham di antara kita. Aku sama sekali gak pernah bermaksud mainin atau PHP-in kamu, Sun. Aku bersikap kayak gini karena....” Jaehyun tak melanjutkan perkataannya.

Karena apa ya?
Pengen tau kelanjutannya?
Baca, vote,  dan comment work aku ya..
Makasih..😀😊☺

BLIND | Jaehyun ✔Where stories live. Discover now