20. Forgive

991 131 3
                                    

Sesampainya di rumah, Sunny masih menangis. Ibunya berusaha menenangkan Sunny yang sedari tadi menangis mendengar perkataan dokter tadi. Taeil yang menjaga rumah segera membukakan pintu ketika mendengar suara motor Ibu.

Taeil kebingungan melihat Sunny menangis seperti itu. Taeil ikut menenangkan Sunny yang terisak. Taeil mengelus punggung Sunny lalu angkat bicara,

“Sebenarnya ada apa, Sung? Kenapa kau menangis seperti ini?”

“Mata kiri Sung Ah sudah tidak dapat disembuhkan lagi, Il.” Jawab Ibu.

“Hah?! Kok bisa?”

“Tadi pas Sunny mandi, matanya kemasukan shampo, nah bahan kimia dalam shampo itu langsung ngerusak lensa mata Sung Ah karena korneanya sudah rusak.” Cerita Ibu pada Taeil.

“Sudah, jangan menangis lagi, Sung. Ayo masuk. Kita makan siang dulu.” Perintah Ibu.

Ibu menyuruh Sunny masuk rumah agar tak menjadi perbincangan warga lain. Ibu mengelap air mata Sunny dan menyuruhnya diam.

Taeil tampak iba dengan keadaan Sunny. Selain itu, dia benar-benar menyesali perbuatannya kemarin karena dia takut Jaehyun tak mau membantu Sunny mencari donor mata yang cocok.

Taeil masuk ke kamarnya, mengambil jaketnya lalu pergi menuju rumah Jaehyun. Dia ke sana ingin meminta maaf dan menyampaikan kabar keadaan Sunny itu pada Jaehyun.

Selama perjalanan, Taeil takut jikalau Jaehyun menolak untuk menolong Sunny lagi. Taeil takut kalau Jaehyun juga membenci Sunny.

Di rumah Jaehyun

TOK TOK TOK

“Assalamualaikum, Woojae..” Taeil memberi salam dengan sopan.

Taeil mengucapkan salam berulang-ulang, namun tak ada jawaban dari dalam rumah. Taeil kemudian mengecek ke pintu belakang rumah, namun semuanya tertutup rapat dan tak ada tanda-tanda ada orang di dalam.

“Apa mungkin Jaehyun tak mau menerimaku, ya?” batin Taeil.

Taeil tak menyerah, dia tetap akan menemui Jaehyun apapun resikonya. Entah dia akan disemprot orang tua Jaehyun, akan diusir, akan dilaporkan ke polisi, atau pun akan dihajar habis-habisan oleh orang tuanya, Taeil bertekad untuk menemui Jaehyun dan meminta maaf padanya.

Taeil pergi menuju rumah tetangga Jaehyun untuk menanyakan keberadaan Jaehyun tapi mereka semua tak mengetahui di mana Jaehyun berada. Ketika dia hampir menyerah, tiba-tiba ada seseorang masuk ke halaman rumah Jaehyun.

Taeil langsung menghampiri orang itu dan bertanya,

“Permisi, Pak. Apakah Bapak kerabat atau keluarga dari Jaehyun?”

“Saya cuman sopirnya, Dek. Ada apa, ya?” jawab bapak itu.

“Emm.. Saya pengen ketemu sama Jaehyun, Pak. Ada gak, ya?”

“Ohh... Saya kemarin barusan anter Jaehyun ke rumah sakit. Kemarin aja dia pulang dianter temennya. Pulang-pulang langsung babak belur.” Kata sopir itu.

“Astaghfirullah hal adzim.. Pak, sekarang Jaehyun ada di rumah sakit mana, ya?” tanya Taeil buru-buru.

“Dia dirawat di RSUD Tangerang, Dek.”

“Kalau boleh tahu, Jaehyun dirawat di ruangan mana ya, Pak?”

“Dia dirawat di ruang VVIP di gedung Paviliun lantai 2, Dek.”

“Makasih, ya, Pak, atas infonya. Saya pamit dulu, ya, Pak..” ujar Taeil lalu bergegas melesat ke RSUD Tangerang.

Taeil terlebih dahulu mampir ke toko roti untuk membelikan Jaehyun beberapa roti. Dia juga membelikan Jaehyun buah-buahan karena Taeil tahu bahwa Jaehyun sangat menyukai buah-buahan.

BLIND | Jaehyun ✔Where stories live. Discover now