Part 9

2.4K 98 1
                                    

Hari hari Andri terasa berat saat Ronni pergi karena Andri baru menyadari perasaanya pada Ronni setelah pria itu pergi meninggalkannya. Karin yang melihat perubahan Andri akhirnya selalu mencoba menghibur dengan berbagai cara, mulai dengan ngobrol santai di kafe, nonton di bioskop sampai belanja di mall atau hanya sekedar window shopping agar Andri bisa mengalihkan pikirannya sejenak. Semua usaha yang dilakukan Karin cukup terlihat ampuh, Andri mulai kembali bersikap seperti biasa di kantor.

"Lagi ngapain Mba?" Tanya Andri yang lewat depan meja Dian.

"Lagi liat foto foto sepupu nih, kemarin abis liburan di Lombok, bagus bagus deh" Jelas Dian sambil tetap fokus pada laptopnya. Andri yang penasaran akhirnya berjalan ke arah kursi Dian dan ikut melihat foto foto yang dimaksud.

"Wahh keren banget, mirip di Bali yah" Ucap Andri saat melihat foto sepupu Dian yang sedang bermain ombak di pantai.

"Iya tapi Bali sekarang udah gak seindah ini, ini sih lebih keren banget"

"Iya yah, katanya gituh, tapi gak tahu deh, aku udah lama gak ke Bali, asik kali yah kalau punya rumah di pinggir pantai, pasti damai rasanya"

"Ehh kan si Ronni pindah ke Lombok, wahh jangan jangan dia kerjanya di deket pantai lagi, pasti asik tuh" Jelas Dian yang berhasil membuat Andri terdiam saat mendengar nama Ronni lagi.

"Lombok?Mba tahu dari mana?" Tanya Andri yang masih terkejut.

"Dari Ronni, dia sempet cerita waktu hari terakhir kerja tuh, dia minta surat rekomendasi kalau pernah kerja di sini terus cerita kalau mau pindah kerja di Lombok, diajak sama kerabatnya klo gak salah" Jelas Dian sambil mencoba kembali mengingat percakapannya dengan Ronni yang sudah hampir dua bulan lalu itu.

Andri hanya menganggukkan kepalanya dan meninggalkan tempat Dian untuk kembali ke mejanya. Andri tiba tiba merasa kehilangan semangat saat mendengar nama Ronni, entah mengapa nama itu masih memiliki efek yang begitu besar terhadap dirinya, padahal mereka sudah tidak pernah lagi berkomunikasi atau bahkan bertemu.

Andri memutuskan untuk mengambil jatah cutinya, Ia ingin menenangkan diri sejenak dan berharap bisa kembali seperti sedia kala sebelum bertemu dengan Ronni. Karin yang merasa aneh dengan keputusan Andri yang tiba tiba mengambil cuti, akhirnya bertanya kenapa, dan Andri menjawab dengan jujur, Karin yang mengerti akhirnya menawarkan diri apabila Andri butuh teman untuk "liburannya".

"Gue bisa sendiri, kasian Mas Aji kalau lo cuti juga, lagian belum tentu disetujuin juga kan?" Ucap Andri saat Karin bertanya apa Andri butuh teman.

"Iya sih, tapi lo curang pergi liburan ke Korea tapi mendadak gituh, sebel gue" Gerutu Karin.

"Gue kan juga gak sengaja waktu sepupu gue cerita mau pergi liburan ke Korea dan masih ada kuota dari travel tempatnya daftar, yaudah gue coba coba aja siapa tahu gue bisa, eh ternyata jalannya mulus banget buat ngurus surat suratnya, yaudah gue ambil, lagian sayang tabungan gue kalau gak di pake pake, nanti keburu expired"

"Ihh Andri nyebelin banget sih, belagu banget deh, mana ada tabungan expired, awas aja, nanti gue mau liburan ke Macau, gue gak akan ngajak lo" Ucap Karin tak mau kalah.

"Lagian siapa juga yang mau ikut ke Macau, nanti gue jadi obat nyamuk lo lagi, lo paling pergi sama Reza kan?" Ledek Andri.

"Gue lagi berantem sama Reza" Ucap Karin dengan raut wajah sedih.

"Serius?kenapa lagi?kok gak cerita sih?" Balas Andri khawatir dan terkejut.

"Lo kan masih sedih kemarin jadi gue gak mau nambah beban lo, tapi tenang aja, paling bentar lagi juga baik kok" Jawab Karin mencoba menenangkan Andri yang akan pergi liburan.

MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang