Part 3

3.9K 196 2
                                    

Andri menjawab telepon dari Ronni, ternyata benar, Ronni bertanya soal beberapa pekerjaan. Andri merasa lega ternyata Ronni hanya bertanya soal pekerjaan, Andri benar benar belum siap apabila memang Ronni seperti yang diperkirakan Karin.

Andri menemani Andin pergi ke toko buku membeli buku untuk kuliah. Mereka cukup lama berkeliling di toko buku, Andri berjalan ke bagian novel, sementara Andin masih sibuk mencari dan memilih buku yang tepat.

"ndri" sapa seseorang yang berhasil membuat Andri menoleh.

"Andriyani?bener kan?masih inget gak?"

"Adhan kan?" ucap Andri sedikit meragu.

"masih inget ternyata, apa kabar?" balas Adhan sambil mengulurkan tangan mengajak salaman.

"alhamdulillah baik, kamu apa kabar?" balas Andri sambil menyambut uluran tangan adhan yang ternyata sudah mengenakan cincin di jari manisnya yang membuat Andri sedikit terusik ingin bertanya soal kehidupan Adhan yang notabene cinta pertama Andri waktu mereka SMA.

"alhamdulillah, aku juga baik, kamu sama siapa ke sini?keluarga?" tanya Adhan penasaran sambil sekilas melirik ke jari tangan Andri berharap menemukan clue.

"sama keluarga, Andin adikku, masih inget kan?" jawab Andri sambil tersenyum mengerti maksud pertanyaan Adhan.

"ohhh, inget lah, tapi udah besar pasti sekarang"

"udah kuliah, tuh lagi sibuk cari buku untuk kuliah, kamu cari buku juga?"

"iya, buku resep titipan istriku, sekalian mampir dari bengkel barusan" jelas Adhan sekaligus menjawab pertanyaan tak langsung dari andri soal statusnya kini.

"wahh udah nikah, selamat yah, kapan nikahnya?kok gak undang aku?" ucap Andri basa basi.

"baru 3 bulan, hehe, gak enak klo tiba tiba dateng ke rumah buat undang kamu" ucap Adhan sambil tersenyum salah tingkah dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Andri dan Adhan hanya berbicara sebentar karena adhan pamit buru buru pulang takut istrinya menunggu di rumah. Andri teringat masa SMA saat Ia dan Adhan berpacaran, Adhan merupakan kakak kelas di sekolah Andri dan pacar pertama Andri.

Mereka menjalin hubungan 6 bulan saat Andri kelas 2 SMA, mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena Adhan mulai sibuk untuk ujian dan persiapan masuk ke perguruan tinggi, walaupun hubungan mereka selalu harmonis tapi setelah Adhan mulai sibuk, mereka sering bertengkar, kadang hal kecil bisa menjadi besar, akhirnya Andri meminta Adhan membuat keputusan untuk hubungan mereka dan Adhan memilih untuk mengahirinya.

Keputusan yang berat untuk Andri karena andri masih berharap bahwa hubungannya dengan Adhan bisa bertahan lama, dan itu merupakan proses move on bagi Andri yang pertama dan terasa berat, tapi saat Adhan sudah lulus, semua terasa lebih mudah.

"siapa kak?kayak pernah liat deh" ucap Andin menghampiri Andri yang tengah membaca sinopsis sebuah novel romance.

"siapa?"

"barusan, cowok?"

"ohh itu Adhan"

"kak Adhan?mantannya kak Andri waktu SMA?"

"iya" jawab Andri tanpa menoleh ke Andin.

"kakak balikan?"

"enggak lah, dia udah nikah tadi cuma nyapa aja" ucap Andri pada Andin sambil melotot.

"yaudah biasa aja kali, kan Andin cuma tanya, matanya sampe mau keluar gituh"

"udah ketemu belom?" tanya Andri mengganti topik.

"udah nih, kakak udah liat liatnya?" balas Andin sambil menunjukan 2 buku yang cukup tebal.

"udah, yuk pulang" ajak Andri sambil membawa novel yang tadi di baca sinopsisnya.

"kakak beli novel?"

"iya, lumayan buat iseng" jawab Andri sambil berjalan ke kasir dan Andin mengikuti di belakangnya.

Andri dan Andin mampir ke mall dekat toko buku, Andin ingin membeli sepatu.

Andri yang merasa lelah mengikuti andin yang berkeliling toko sepatu, akhirnya memutuskan menunggu Andin di salah satu resto cepat saji yang ada di dalam mall sambil memesan minuman dan membaca novel yang tadi dibelinya.

Satu jam kemudian akhirnya Andin datang membawa kantong yang berisi belanjaanya.

Andin ikut memesan minum sambil menunjukan belanjaanya pada Andri.

"katanya sepatu?kok banyak temennya?" tanya Andri melihat andin yang membeli sepatu, tas dan baju.

"sekalian,hehe" jawab Andin sambil nyengir.

"apan?" tanya Andri melihat Andin menyerahkan salah satu kantong belanjaan padanya.

"tas kecil buat kakak klo mau jalan, kakak kan senengnya pake tas kecil gituh, bisa buat ganti ganti, sekalian ongkos capek nungguin Andin belanja" ucap Andin dengan senyum manisnya.

"ongkos capek?tapi buku mahal kamu tadi kakak yang bayar" ucap Andri enteng sambil melihat tas yang dibeli untuknya.

Andin hanya tersenyum mendengar pernyataan andri itu, sebenarnya harga tas itu memang lebih murah daripada 2 buku nya tadi.

"kakak suka?"

"suka, bagus, makasih ya"

"masama kakak ku yang baik dan cantik"

Andri hanya tersenyum menanggapi ucapan Andin. Andri sangat tahu saat mereka sampai di rumah nanti pasti ibu akan mengomel saat lihat Andin belanja dan Andri seperti biasa akan menjadi malaikat pelindung untuk Andin.

---0o0---

Hari senin hari yang sibuk, Andri Karin dan Aji sibuk mengerjakan tugas mereka.

Setelah jam makan siang Ronni datang ke kantor memberi sebuah kotak pada Andri yang isinya sangat dikenal oleh Andri, yaitu frozen yogurt dengan topping buah segar khas dari sebuah toko f&b terkenal.

"lo suka froyo (frozen yogurt) kan?" ucap Ronni saat melihat andri menatapnya dengan tatapan bertanya.

"iya, tapi bukan berarti lo bisa beliin gue froyo seenak hati lo, klo gue lagi gak ada uang gimana?"

"emang siapa yang minta uang?itu gue beliin buat lo, toko nya baru buka jadi banyak promo, tadi gue tanya Karin mau apa?dia bilang mau donat, yaudah gue beli donat 1 lusin dapet diskon buat froyo nya"

"ohhh, tapi kan diskon bukan gratisan, tetep beli pake uang kan?" kekeuh Andri.

"iya pake uang, tapi yang lain juga kebagian donat tuh, udah tinggal makan aja, gak usah ribut, gue mau nyicil laporan nih" sahut Ronni cuek sambil menbuka laptop dan mulai pekerjaanya.

"yaudah kalau gitu, makasih ya" ucap Andri dengan nada yang lebih ramah.

"sama sama, pake senyum donk" ledek Ronni yang membuat Andri membuat raut tersenyum tapi terpaksa.

Semua tenggelam pada pekerjaan masing masing sampai bel pulang berbunyi.

"ndri kita gak bisa bareng, gue janjian sama Reza, maaf yahh, gak apa apa kan?" tanya Karin pada Andri yang sedang membereskan mejanya.

"iya, it's okay, gue bisa balik sendiri"

"yaudah duluan ya semua" balas Karin sambil berdiri dan pamit pada semuanya.

Andri berjalan ke depan kantor, saat sedang menunggu di halte ada motor yang berhenti di depan Andri.

"bareng yuk?" ajak pengendara motor yang berhenti di depan Andri sambil membuka kaca helmnya dan ternyata itu Ronni.

"gak usah makasih, gue naik bus aja, lagian lo gak ada helm lagi kan?"

"yaelah santai aja, gak ada polisi kok, lagian jam pulang kerja sih gak akan di tilang"

"bukan masalah di tilangnya tapi masalah keselamatan, gue gak mau" kekeuh Andri.

"yaudah gue duluan yahh" ucap Ronni mengalah karena merasa percuma debat dengan Andri yang keras kepala itu.

MATEWhere stories live. Discover now