Part 1

6.9K 270 11
                                    

Andri, Karin dan Aji segera masuk ke ruang rapat saat mba Dian sang resepsionis memberitahu bahwa Pak Danu sudah di dalam ruang rapat dengan tamunya.

Aji mengetuk ruang rapat lalu segera masuk setelah Pak Danu menyurunya, Karin dan Andri mengekor di belakang.

"silahkan duduk, perkenalkan ini staff merchandiser yang baru, namanya Ronni, silahkan Ronni perkenalkan diri"

"selamat siang, nama saya Ronni Chandra staff merchandiser yang baru, salam kenal semuanya"
Lalu Ajii, Karin dan Andri memperkenalkan diri mereka secara bergantian setelah Pak Danu menginstruksikan.

"jadi begini, Ronni ini menjadi staff merchandiser yang baru dan akan mengontrol ketersediaan produk produk juga selebaran, spanduk dan lain lain yang berhubungan dengan produk produk kita di toko toko yang tersebar di sekitaran Jakarta, jadi mungkin jam kerjanya lebih banyak di luar, nanti Ronni yang akan info ke Andri untuk laporannya dan Andri bisa bantu Ronni untuk buat laporan, sementara sekarang sedang ada promo, Ronni juga yang akan memegang laporan promo dengan Andri, jadi Andri kamu harus bisa bekerja sama dengan Ronni" jelas Pak Danu.

"baik Pak saya mengerti" ucap Andri sopan.

"untuk Aji dan Karin, kalau perlu bantuan kalian bisa meminta bantuan Ronni juga, jadi semua fleksible selagi bisa saling membantu agar pekerjaan bisa cepat selesai" tambah Pak Danu.

Setelah menjelaskan segala aturan dan pekerjaan apa yang akan di kerjakan Ronni, Pak Danu meminta Aji untuk office tour mengenalkan kepada staff yang lain termasuk Manajer di masing masing bagian.

Tempat kosong tersedia di sebelah Andri dan di hadapan meja Aji tapi berhubung Ronni akan lebih banyak berinteraksi dengan Andri jadi Ronni menempati tempat kosong di sebelah Andri tepat di belakang Aji.

Laptop disiapkan dari kantor dan Galih sebagai IT sedang menyiapkan laptop yang akan di pakai Ronni sambil menjelaskan apa saja program program yang digunakan dalam pekerjaannya juga beberapa fitur fitur penting tambahan untuk menunjang pekerjaan Ronni.

Aji, Karin dan Andri sudah mulai kembali tenggelam pada pekerjaan mereka masing masing, sementara Ronni masih sibuk dengan Galih membahas laptop yang akan dipergunakannya untuk bekerja.

"Ronni" panggil Karin.

"iya mba?" sahut Ronni sambil menghadap ke arah karin.

"ihh jangan panggil mba donk, yang paling muda disini tuh cuma si Galih jadi cuma dia yang boleh manggil gue mba, eh btw umur berapa?" jelas Karin.

"umur saya?29" jawab Ronni sedikit menggantung karena bingung harus memanggil Karin apa.

"ooohhh ternyata seumuran sama gue, klo gitu panggil Karin aja, sama Andri juga panggil Andri aja soalnya dia 1 tahun lebih muda dari kita, nah kalau yang di sebelah gue ini senior jadi panggil mas Aji, berhubung umurnya juga udah senior,xixi" jelas Karin panjang lebar di akhiri dengan kikikannya dan tak lupa kedipan sebelah mata khas seorang Karina Permata.

"sembarangan aja kamu kalau ngmong" Aji mulai ikut bersuara dan memutar kursinya menghadap ke arah Ronni agar lebih leluasa berbicara.

"lah kan emang bener mas, Karin gak salah donk" ucap Karin membela diri sendiri.

"jangan suka masukin ke hati Ron kalau karin ngomong, apalagi kalau Karin godain kamu, dia ini emang gitu, seneng godain cowo cowo tapi cuma iseng aja" ucap Aji pada Ronni tak menghiraukan pembelaan Karin.

"iya mas siap" balas Ronni sambil tersenyum melihat wajah Karin yang mulai cemberut.

"mas Aji gak asik, eh ndri belain gue donk, lo mah cuek aja sahabat lo di bully" ucap Karin manja meminta perhatian Andri.

"ya ampun gue lagi tanggung ini ngerjain laporan, lagian yang dibilang mas aji kan emang bener" sahut Andri santai sambil ikut memutar kursinya agar berhadapan dengan yang lainnya.

Aji langsung tertawa mendengar komentar Andri sambil mengacungkan jempolnya dan mengajak Andri high five. Andri berhigh five dengan Aji sambil tertawa melihat Karin yang memanyunkan bibirnya dan memutar kembali kursinya ke arah mejanya.

"gak asik kalian semua, gue mau pulang aja, liat aja lo ndri gue tinggal" Karin menggerutu sambil mematikan laptopnya karena memang sudah jam pulang.

"ihh kok ngambek sama gue sih, ahh Karin mah gituh" ucap Andri panik sambil memutar kembali kursinya dan ikut mematikan laptopnya.

Aji diam diam memperhatikan Ronni yang sejak tadi tersenyum melihat ke arah Andri.

"kalian sama aja berdua kelakuannya, Ron kamu gak pulang?saya mo ikutan matiin laptop juga" ucap Aji membuyarkan pandangan Ronni yang sedang fokus menatap Andri.

"eh iya mas, pulang kok ini lagi liat liat aja sebelum mulai kerja besok"

"sipp deh, besok tinggal meeting bagi tugas ajah" ucap Aji sambil memutar kursinya kembali untuk bersiap pulang.

Karin benar benar melakukan ancamannya, setelah mematikan laptop dan membereskan mejanya, Ia segera berjalan keluar kantor tanpa pamit dengan yang lain atau bahkan mengajak Andri untuk pulang bersama.

"duhh ngambek beneran, repot deh, awas loh mas Aji klo besok Karin masih ngambek sama Andri, mas tanggung jawab" ucap Andri sambil menepuk bahu Aji.

"tenang aja, kalian berdua kan soulmate, mana betah si Karin marah lama lama sama kamu" balas Aji enteng.

"yaudah Andri duluan yahh, dah semua" ucap andri sambil berlalu untuk menyusul Karin.

"mereka tuh akrab banget ya mas?" tanya Ronni penasaran ke arah Aji, sambil bersiap pulang.

"banget, Karin masuk kantor 6 bulan lebih awal dari Andri, trus mereka seumuran dan satu tim pula, jadilah akrab gituh" jelas Aji sambil berdiri dan mengangkat tasnya.

"ohhh" ucap Ronni sambil mengangguk.

---0o0---

"jangan marah donk rin" ucap Andri sedikit ngos ngosan karena mengejar Karin yang ternyata cukup cepat sampai ke parkiran. Karin hanya diam tak membalas ucapan andri.

"kalau lo gmau ngomong sama gue yaudah gue balik sendiri ajah" ucap Andri sambil membalik badannya dan berjalan pelan berharap Karin mencegahnya, tapi ternyata Karin tetap diam, bahkan Andri mendengar suara pintu mobil di tutup yang artinya Karin sudah masuk ke dalam mobilnya.

Andri memutuskan untuk naik kendaraan umum, saat baru jalan sampai depan kantor, mobil Karin mendekatinya dan membuka kaca jendela mobilnya.

"Andriyani Larasati, ayo masuk" suara teriakan Karin memanggil Andri untuk masuk ke dalam mobilnya, tapi Andri pura pura tidak mendengar dan tetap melanjutkan berjalan kaki sampai halte.

Karin memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, lalu ia keluar dan mendekati Andri.

"maafin gue, ayo masuk mobil, mau curhat" ucap Karin dengan wajah memelas. Andri tidak tega dan akhirnya ikut masuk ke mobil.

Karin menceritakan bahwa ia sedang merasa suasana hatinya kacau karna Reza sangat sibuk belakangan ini dan sering keluar kota, maksud hati ingin mencari hiburan di kantor eh malah Ia yang kena ledek oleh Aji, alhasil Karin semakin bertambah kesal. Andri yang mengerti kronologisnya, akhirnya meminta maaf dan berjanji tidak akan ikut meledek Karin lagi.

"thank you sista, gue balik, jangan mewek, besok kita hangout, okeh?" ucap Andri sambil turun dari mobil karin dan dibalas anggukan oleh Karin.

Andri hanya ikut mobil Karin sampai setengah jalan karena rumah mereka beda arah, jadi Andri harus naik kendaraan umum lagi agar sampai rumahnya. Karin merupakan anak tunggal dari keluarga yang cukup berada, jadi bukan hal aneh dia bisa kerja membawa mobil, padahal jabatan di kantor hanya staff biasa saja.

MATEWhere stories live. Discover now