Part 4

3.5K 168 1
                                    

Perlahan tapi pasti Ronni mendekati Andri sesuai perkiraan Karin. Ronni kini bahkan membawa 2 helm agar Andri mau diantar pulang, walaupun Ronni tidak memiliki kesempatan karena Andri selalu pulang bersama Karin, akhirnya Ronni menghubungi Karin.

Chat antara Ronni dan Karin
Ronni Chandra: besok jangan ajak Andri bareng, biar gue yang anter dia balik.
Karina Permata: iya boleh, eh tapi lo serius gak sama sohib gue itu?klo cuma main main gak akan gue kasih ijin.
Ronni Chandra : tenang aja, gue bukan orang yang suka mainin perempuan kok.
Karina Permata : tapi Andri keliatan cuek tuh, biasa aja sama lo.
Ronni Chandra : justru itu, lo harus kasih gue kesempatan buat deketin Andri, lo jangan nempel mulu sama Andri, biar dia lebih nyaman sama gue.
Karina Permata : justru lo harus bisa bikin gue yakin klo lo itu emang bener dan baik buat dia, gue bakal melipir sendiri klo lo keliatan meyainkan.
Ronni Chandra : okeh, gue bakal kerahkan semua kemampuan gue, liat aja.
Karina Permata : awas aja klo sohib gue cuma jadi mainan lo, balesan gue lebih kejam.
Ronni Chandra : iya ibu tiri
Karina Permata: btw, gue seminar 2 hari di bogor mulai besok
Ronni Chandra : asem, tau gitu gue gak pake ijin sama lo segala.

Setelah membulatkan tekad akhirnya Ronni menghubungi Andri, agak lama baru Andri menjawab teleponnya.

"hallo, lagi ngapain ndri?"

"hallo, lo gak bisa kasih salam yah kalau telepon orang?"

"ohiya, assalamualaikum Andriyani Larasati"

"walaikumussalam, ada apa?"

"besok ngantor kan?"

"iya, mau ngapain?"

"mau ngajak maksi bareng, kebetulan besok gak keluar terus Karin kan seminar ke Bogor jadi kita maksi berdua yuk?"

"tau dari mana Karin mau seminar ke Bogor?"

"dari pak Danu lah, jadi gue disuruh ke kantor buat bantuin lo" ucap Ronni sedikit berbohong soal seminar yang sebenarnya ia ketahui dari Karin sebelum pak Danu memberitahu.

"ohh, yaudah"

"oke deh, besok kita maksi di luar aja yah, jangan di kantin, cari suasana baru"

"eh siapa yang setuju maksi sama lo?"

"lah tadi katanya yaudah, yaudah mau kan maksi bareng gue?"

"bukan, tapi yaudah klo mau bantuin kerjaan kantor"

"terus maksi bareng gimana?"

"gak janji, liat besok aja, udah malem nih mo tidur"

"okedehh, semoga besok lo mau maksi berdua bareng gue, yaudah selamet tidur Andriyani Larasati, assalamualaikum"

"walaikumussalam" balas Andri singkat lalu mematikan teleponnya dan berusaha memejamkan matanya.

________________________________

Di sisi lain setelah Ronni memutus sambungan telepon dengan Andri membuat Ronni berfikir bahwa usaha yang Ia butuhkan benar benar harus maksimal untuk mendekati Andri.

Ronni juga merasa sikap Andri sangat berhati hati dengan dirinya dibanding dengan Aji. Andri terlihat lebih nyaman dengan Aji sedangkan dengan dirinya, Andri terlihat sangat tertutup dan sering bersikap ketus.

Ronni yakin pasti ada hal yang ditutupi Andri dari Ronni, tapi tentang apa? Ronni belum yakin, Ronni masih menebak nebak dan akan menanyakannya suatu hari pada Andri agar Ronni tahu harus berbuat apa dan bersikap bagaimana pada Andri, agar Andri bisa besikap baik padanya.

---0o0---

Sesuai janjinya semalam, Ronni mengajak andri makan siang berdua, kebetulan Aji belum kembali ke kantor dari meeting di luar dengan klien. Akhirnya Andri menerima ajakan Ronni walaupun dengan setengah hati.

"jangan jauh jauh pokoknya" ucap Andri saat Ronni mnyerahkan helm padanya.

"iya, kita makan bebek bakar di perempatan deket lampu merah sana yuk?gimana?"

"iya boleh"

Mereka memutuskan makan di restoran bebek yang cukup terkenal dengan variasi menu bebeknya. Andri memesan bebek bakar sambal hijau dan Ronni memesan bebek betutu sambal matah khas Bali.

Mereka makan dalam diam, Andri sibuk dengan makanannya, sementara Ronni sesekali mencuri pandang ke arah Andri.

"jangan liatin gue kayak gituh, kalau gue keselek sambel, lo bakal gue lempar pake sambel plus piringnya" ucap Andri tanpa melihat ke arah ronni yang masih memperhatikannya.

"hahaha tau aja gue liatin,tapi jangan sadis gitu donk, ukhuk ukhuk" ucap Ronni di akhiri dengan batuk karena tersedak.

Andri hanya melihat Ronni yang kalang kabut karena tersedak sambal, Ronni mengambil air minum dan langsung diminum habis dalam sekali teguk, wajah Ronni berubah merah padam, bahkan sampai ke telinganya, Ronni memang berkulit cukup putih jadi sangat terlihat perubahan warna kulitnya sekarang.

"tuh kan kualat sama gue"

"ya ampun gue keselek gituh cuma diliatin trus diomelin lagi, bukannya ditolongin"

"salah sendiri, bukan salah gue"

"iya iya, gue yang salah, pokoknya Andriyani selalu benar, tenang aja"

"loh kok gituh?lo nyindir gue, kan gue cuma bilang berdasarkan fakta aja"

"iya udah ah, lanjut makan, nanti telat balik ke kantor, dicariin Pak Danu"

Akhirnya Andri melanjutkan makan tanpa banyak kata, sementara Ronni tetap melirik sesekali ke arah Andri. Saat ingin membayar, Andri memberi Ronni uang seharga makanan yang dimakannya, Ronni menolak tapi Andri memaksa, akhirnya Ronni menerima tanpa banyak protes.

Jam pulang kantor tiba, Ronni memaksa Andri untuk menerima tawarannya untuk mengantar pulang, bahkan Ronni mengikuti kemanapun Andri pergi agar Ia mau diantar pulang oleh Ronni, Andri yang merasa risih akhirnya mengiyakan ajakan Ronni, walaupun wajah Andri terlihat setengah menerima tapi Ronni bisa tetap tersenyum karena berhasil membujuk Andri.

Andri meminta diantar sampai depan komplek, tapi Ronni memaksa ingin tahu rumah Andri. Andri tahu resiko yang akan dihadapi kalau Ia pulang bersama seorang pria, pasti orangtuanya dan Andin akan bertanya tanya siapa Ronni sebenarnya, karena hampir 2 tahun Andri sendiri, setelah hubungannya dengan Mario berakhir.

Andri yang merasa tidak enak hati saat Ronni mengatakan Ia memang tidak pantas bertemu dengan orangtua Andri, akhirnya Andri mengijinkan Ronni mampir sebentar.

"assalamualaikum" ucap Andri saat masuk ke dalam rumah.

"walaikumussalam" balas ibu dan bapak andri yang sedang menonton tv di ruang tengah.

"bu, pak, ada temen Andri di depan" ucap Andri pada keduaorangtuanya, bapak dan ibu andri akhirnya berjalan ke ruang tamu.

"assalamualaikum tante, om" ucap Ronni sambil menghampiri orangtua andri dan memberi salam dengan mencium punggung tangan orangtua andri.

"walaikumussalam, silahkan duduk, teman kantor Andri?" tanya bapak.

"iya om, mampir sebentar sambil anter Andri pulang"

"panggil ibu dan bapak aja, nduk buat minum gih" ucap ibu pada Ronni lalu meminta Andri untuk membuat minum.

"iya bu baik, tapi gak perlu buat minum, saya cuma mampir aja, ini mau langsung pulang"

"namanya siapa?" tanya bapak.

"ohiya pak, maaf belum bilang, nama saya Ronni Chandra, biasa di panggil Ronni"

"ohh Ronni, makasih ya sudah antar andri pulang sampai rumah" ucap ibu.

"iya bu, saya pamit permisi bu, pak, assalamualaikum"

"walaikumussalam" ucap orangtua andri berbarengan.

Andri menemani Ronni sampai ke motornya. "makasih ya"

"iya sama sama, gue balik dulu ya" pamit Ronni dan dibalas anggukan oleh Andri.

MATEWhere stories live. Discover now