Epilogue

37.4K 1.5K 52
                                    

Who's ready for late night posting?

Well, author pengen ngepost saat ini juga dan tanpa privat karna author udah males sama sistem privat yang enggak efisien. hiks :'(

Happy reading then..

don't forget to VOTE and COMMENTS^^

***

Lucas terus menatap wanita di sampingnya, tangannya terus menggenggam erat jemari Elle. Gadis itu kini telah sah menjadi istrinya.

Ia terus mengagumi senyum Elle yang tak henti-hentinya mengembang sembari menyapa para tamu undangan mereka.

"ckckck, kurasa kak Adam tidak bisa mengalihkan pandangannya dari istri barunya ini.",ucap Klaudia sarkastik sekaligus terhibur melihat kakaknya yang terus memandangi kakak iparnya itu.

Elle menatap Lucas dengan senyum yang semakin mengembang,"Lucas hentikan, kau harus menyapa tamu-tamu kita.",bisik Elle pelan tepat di telinga suaminya itu.

"Aku tahu bagaimana cara untuk mengalihkan perhatiannya.",ucap Alex tiba-tiba. Kemudian tanpa aba-aba ia sudah merangkul Elle dan mengecup pipi kakak iparnya itu. Hal itu terang saja membuat Lucas langsung mengalihkan pandangannya pada Alex.

Ia menatap kembarannya tajam,"Alex! dia sudah sah menjadi istriku. Ia kakak iparmu! kau tidak bisa menyentuhnya sembarangan, dia sudah menjadi milikku. Menyingkirlah!",Lucas menatap semakin sengit ke arah Alex.

"See? sekarang dia menyadari keberadaanku.",ia mengatakannya dengan nada terhibur. Alex sangat tahu kelemahan kembarannya itu. Sentuh apa yang menjadi miliknya dan ia akan meledak.

"Brengsek kau!",ucap Lucas sebal dan semua orang tertawa. Kemudian ia menarik tubuh Elle agar lebih merapat pada tubuhnya. Ia tidak akan membiarkan orang lain menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya.

"Hai Elle, congratulation darling. Kalian berdua terlihat begitu cocok dan aku tidak tahu jika Lucas benar-benar serius denganmu.",ucap Tiffany riang. Gadis itu sudah sembuh namun ingatannya masih belum kembali. Ia masih berfikir bahwa Lucas hanya senior mereka yang sudah terkenal dengan image playboynya dan hanya ingin bermain-main dengan Elle. Tapi itu tidak masalah, yang terpenting ia tidak melupakan Elle, pikir Elle senang.

"Hai baby, thank you.",Elle meraih Tiffany ke dalam pelukannya. Setelah itu ia menatap laki-laki yang berdiri di belakang Tiffany,"Ehmm Tiff, siapa laki-laki yang datang bersamamu itu? apakah kau tidak ingin mengenalkannya padaku?",bujuk Elle pensaran. Laki-laki itu terlihat begitu tampan dan ia juga memiliki tatapan yang tenang dan lembut. Mungkin ia bisa mengimbangi sikap Tiffany yang terlalu ekspresif.

Tiffany tersenyum malu kemudian ia mendekat pada laki-laki itu,"ini kekasihku, Janice Miller Fronimakis. Ia dokter di rumah sakit tempatku dirawat kemarin.",jelas Tiffany singkat. Gadis itu tampak begitu bahagia saat mengenalkan laki-laki itu.

"Aku ikut senang Tiff, semoga kalian bisa segera menyusul kami.",ucap Elle berusaha menunjukkan dukungannya.

Tiffany justru tertawa kecil,"tidak Elle, kami sedang dalam tahap saling mengenal. Aku tidak ingin terlalu terburu-buru. Bukan begitu Miller?",ucap Tiffany meminta persetujuan kekasihnya. Namun kekasihnya itu justru menggeleng.

"Kurasa aku menginginkan pernikahan juga Tiff, karena aku serius denganmu.", senyap. Semua orang menatap Miller terkejut. Begitu juga Tiffany, ia tampak terkejut dengan sikap kekasihnya itu. Elle berkesimpulan bahwa meskipun Miller terlihat seperti lelaki yang lembut dan tenang, tapi sepertinya ia tidak jauh berbeda dengan Lucas, ia tampak seperti laki-laki yang suka mendominasi.

His Shadow (Completed)Where stories live. Discover now