#25 - What Alex Wants

26.8K 1.4K 54
                                    

Cuuus :-*
***
Elle's PoV

Aku sudah berdiri di depan kamar Lucas setelah kepala pelayan mengantarkanku dan mengatakan bahwa Lucas masih beristirahat di dalam karena kurang enak badan.

Kuketuk sekali...dua kali..tidak ada jawaban dari dalam atau mungkin aku yang tidak mendengarnya, akhirnya kuputuskan untuk masuk.
Dan disana lah si tampan, masih tertidur pulas dengan tubuh shirtless di bawah selimut. Aneh, katanya sedang kurang enak badan.

Kutatap wajah tenangnya, matanya terpejam terlihat begitu damai. Tanpa terasa tanganku bergerak membelai lembut wajahnya. Dan tiba-tiba tangannya menggenggam tanganku erat dengan mata yang masih terpejam.

"Hai tampan, kau sudah bangun rupanya..",sapaku lembut dan perlahan matanya terbuka.

"Aku masih mengantuk dan kau membangunkanku..kemarilah..",katanya tiba-tiba sambil menarikku masuk ke dalam selimutnya,"biarkan aku tidur sebentar lagi."

Aku hanya tersenyum di dalam pelukannya, dasar anak manja,"apa kau tidak bekerja hari ini?"

"Hhmm, aku sedang kurang enak badan. Jadi biarkan aku beristirahat sayang.",Lucas memelukku semakin erat.

"Kalau begitu harusnya kau tidur mengenakan bajumu.",kurasakan Lucas mencium puncak kepalaku. I knew he's such a sweet man. Hahaha lucky me. Pikirku senang, aku tidak pernah tahu jika aku akan begitu bersyukur memiliki lelaki ini.

"I know, tapi aku memilikimu disini. Memelukmu seperti ini membuatku merasa lebih baik.",kini giliranku memeluknya lebih erat. Entah sejak kapan laki-laki ini berubah menjadi begitu manis. Atau mungkin akulah yang tidak menyadarinya sejak awal.

"Lucas..semuanya akan baik-baik saja. Jangan terlalu memikirkannya, semuanya akan baik-baik saja setelah ibumu kembali. Tenanglah..",aku tahu Lucas terlalu khawatir memikirkan segalanya. Ia terlalu takut mengetahui kebenaran versinya yang mungkin akan dikatakan Geraldine, bahwa wanita itu sengaja meninggalkannya,"everything's gonna be alright.",Lucas mengangkat daguku agar mata kami bertemu, kurasa ia ingin menciumku saat ini tapi kali ini aku ingin melakukannya terlebih dahulu. Kutarik wajahku mendekat dan cup!,"I love you.."

Lucas menatapku takjub kemudian seulas senyum muncul dibibirnya. Kulihat ia seperti ingin mengatakan sesuatu namun tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya.

"I'm hungry..",katanya kemudian.

Aku hanya mencubit hidung mancungnya kemudian beranjak,"kau mau kemana?",tanyanya bingung sambil menggenggam pergelangan tanganku.

"Aku ingin memasak untukmu. Apa yang kau inginkan?"

Lucas tampak berfikir sejenak,"apapun yang kau buat akan kumakan dengan senang hati.",katanya bersemangat sambil tersenyum lebar. Senyumnya mengingatkanku pada Alex. Senyum mereka terlihat sama, seperti anak kecil.

Sudah sekitar lima belas menit sejak aku memasak sendiri di dapur hingga tiba-tiba kurasakan tangan kekar milik Lucas melingkar di perutku, ia memelukku dari belakang sambil sesekali mengecup puncak kepalaku.

"Apakah sudah matang? Aku sudah sangat lapar sayang.",katanya sambil terus menempelkan dagunya pada pundakku.

"Duduk lah dulu disana, sebentar lagi akan siap.",Lucas pun menurut dan segera duduk di tempatnya sambil menggenggam sendok dan garpu di kedua tangannya. Seperti anak kecil yang begitu antusias untuk makan.

His Shadow (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang