#6 - Not so Perfect Timing

54.6K 2.6K 22
                                    

Aku dan Max...hanya berdua. Ya, Tiffany meninggalkan kami sesaat setelah ia menerima panggilan entah dari siapa itu. Yang lebih parahnya, ia bahkan tidak berpamitan pada kami secara langsung, ia hanya melambaikan tangannya dari kejauhan kemudian mengirimkan pesan singkat pada Max melalui SMS.

"Dia harus menjemput kekasihnya di bandara..", kata Max memberi penjelasan padaku setelah ia membaca pesan dari Tiffany. Aku hanya tersenyum kaku mendengar alasan Tiffany itu, dasar kau Tiff! lihat saja jika bertemu besok..ancam Elle dalam hati.

Sesaat setelah aku mengumpat dalam hati, aku baru menyadari tatapan intens yang diberikan Max sehingga membuatku salah tingkah.

"eehhm, Max..aku ingin ke toilet sebentar.", ia mengangguk memberikan ijin,tunggu dulu...aku tidak butuh ijin dari siapapun bukan?

Sebenarnya aku tidak ada urusan di toilet, aku hanya ingin menghilang sejenak dari tatapan Max, Lucas..Lucas..Lucas... Aku mencoba mengingatkan diriku sendiri. "Okay ini sudah lima menit , kurasa aku bisa kembali sekarang",Elle baru saja keluar toilet ketika seseorang menarik tangannya kemudian mengepungnya di antara dinding dan tubuh kekar seorang laki-laki..

Max's PoV

Elle..dia benar-benar gadis yang manis. Aku hanya menatapnya seperti itu dan sudah cukup membuatnya salah tingkah sampai harus melarikan diri ke toilet.

mungkin aku akan bermain-main sedikit dengannya sebelum aku memilihnya untuk menolongku..

Dan disinilah aku, berdiri di depan toilet wanita selama hampir lima menit dan tidak sedikit "pelacur" yang ingin menggodaku,"Geez..semua wanita sama saja! bitch!"

Aku sudah hampir membatalkan niatku, namun kemudian aku melihat Elle yang akhirnya keluar dari toilet dan melewatiku begitu saja. Kemudian tanpa pikir panjang aku menarik tangannya lalu mengepungnya di dinding dengan kedua tanganku. hahaha..aku benar-benar menyukai reaksi gadis ini atas tindakanku karena dia sedikit ingin memberontak namun ia menahannya saat tau akulah yang mengepungnya.

"Max..apa yang kau lakukan?", suaranya sedikit bergetar

Aku mengurangi jarak di antara kami,"Karena kau terlalu lama di toilet, kau tahu? aku bukan orang yang sabar menunggu. Apa Tiffany tidak pernah mengatakannya padamu?", aku menatap matanya yang terus berusaha menghindari tatapanku, tapi kemudian aku menyadari mungkin sudah cukup untuk permainan hari ini, toh ini baru pertemuan pertamaku dengan Elle, aku tidak ingin membuatnya takut.

"Apa kau takut padaku?", aku mensejajarkan wajahku dengannya dan memaksanya menatapku

"Aku tidak takut..hanya saja aku merasa tidak nyaman..", gadis itu akhirnya berhasil menatap mataku

Aku menatapnya lembut dan tersenyum,"Maafkan aku. Aku hanya bercanda..", aku merenggangkan jarak di antara kami, kemudian aku menggandengnya menuju meja dan melanjutkan makan malam kami, setelah itu aku mengantarnya pulang.

"Besok malam, jam 7. Aku akan menjemputmu!", aku mengatakanya setelah Elle keluar dari mobil kemudian aku melajukan mobilku.

Max's PoV end.

"Besok malam, jam 7!! ya Tuhan, dia benar-benar player! aku tidak menyangka Tiffany memiliki kakak laki-laki seperti itu. Dan aku hanya diam saja? aargh bodoh! jika Lucas tau, aku bisa mati.", Elle berteriak frustasi dan langsung melemparkan tubuhnya ke tempat tidur.

His Shadow (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang