Chapter 5

2.1K 187 2
                                    

6 Mei (Day 2)

Adriane

            Nomor tdk dikenal: Info: sukses benerin mobil. Morning Ad!

            Me: Morning.. Niall? Kok bisa punya nomor aku?

            Niall: Kemarin aku oprek hp kamu waktu kamu ke toilet di McD.

            Me: Uh… what?

            Niall: Pokoknya gitu deh. Hari ini mau pergi ga?

            Me: Mau sih, tapi disuruh jaga rumah. Btw, spoiler alert: ada tokoh yang bakal mati di akhir buku 2. #sorrynotsorry

            Niall: Oke. Siapa?

Aku tersenyum sendiri. Kenapa sih dia selalu tanya-tanya spoiler? Aneh. Justru bikin ga seru dong kalau di kasih tau. Aku memutuskan untuk tidak membalas sms Niall. Aku pergi mandi lalu turun ke bawah untuk sarapan.

Ketika aku kembali lagi ke atas, aku menghempaskan diri di tempat tidur, bermalas-malasan. Memperhatikan poster-poster band dan penyanyi di dinding kamarku yang tadinya berwarna biru muda polos. Kulirik hp, ada satu lagi sms masuk.

Niall: Ibu sama adiknya kan?

Me: Niall! Jangan baca halaman belakangnya! Bacanya dari awal, ga seru dong.

Niall: salah sendiri bikin penasaran..

Aku tersenyum membaca balasannya. Kurasa Sheila benar, kapan lagi bisa ketemu book nerd cowok? Yang lebih penting, kapan lagi bisa nemu cowok yang secocok ini jadi sahabat?

7 Mei (Day 3)

Adriane

Aku tercenung menatap lemari bajuku. Aku ambil asal beberapa baju yang kira-kira akan kupakai besok dan melemparkannya ke tempat tidur. Well, aku bukan tipe cewek yang punya perencanaan matang dan membawa bawa lebih dari satu tas cuma buat berlibur 3 hari. Asalkan masih ada baju bersih buat dipakai, aku sih tak akan peduli. Kemudian aku ingat kalau tempat berlibur kelas kami nanti suhunya dingin. Aku lari ke atas.

Kutarik lepas benang yang menyembul dari ujung sweater itu. Dengan putus asa, kutatap tumpukan baju di atas tempat tidur dan berharap semuanya terlipat rapi dan masuk sendiri ke tas. Aku memutar mata, menghempaskan diri ke tempat tidur. Suara tv terdengar dari ruang tengah, selain itu tak ada suara-suara lain lagi. Aku meraih hp dan mulai menekan nomor yang sudah aku telepon berkali-kali sejak masuk SMP sampai aku hafal.

“Hey girlie! What’s up?”

“Heyy. Come over please I can’t do this alone!” pintaku.

“Do what? Packing?” Sheila tertawa diujung sana.

“Kamu tau lah..”

“Ya udah, aku udah selesai kok, aku kesana ya!”

“Okee” kataku sambil tersenyum. Yes! Aku bisa memanfaatkannya untuk mengerjakan segala hal sementara aku nonton tv. Hahahaha.

Tak lama, Sheila datang dan memarahiku atas pilihan baju-bajuku. Aku cuma meringis, dan dia mulai membantuku memasukan semuanya ke tas. Akhirnya selesai. Kami memasak dan menonton tv, melakukan hal-hal yang biasa dilakukan dua orang sahabat.

30 Days of Niall [Adriall #1]Where stories live. Discover now