Chapter 6

2.3K 170 6
                                    

8 Mei (Day 4)

“Woohooo!”

Aku melihat ke sekeliling, menghirup udara pegunungan yang dingin meskipun saat itu sudah lewat tengah hari. Teman-temanku keluar dari mobil, membawa tas-tas mereka yang superbesar. Wajah mereka berseri-seri, begitu pula wajahku, sepertinya. Kami masuk ke villa, menyimpan tas tanpa merundingkan kamar-kamar terlebih dulu—ya, kami sekompak itu. Semuanya berjalan mulus begitu saja. Setelah itu kami makan dan menghabiskan sisa hari bersama-sama, anak cowok pergi main bola di lapangan dekat situ, sementara yang cewek memberi makan rusa dan karaoke.

Malamnya, kami mengadakan barbeque di belakang villa (yang ternyata wilayahnya luas sekali!). Aku dan teman-teman memutuskan untuk stay up late, jadi kami karaoke dan main truth or dare. Sekitar jam 2, beberapa orang sudah terkapar di sofa, kasur, karpet, dimana-mana. Aku dan Sheila berbaring terkurap di tempat tidur yang kami bagi, melihat-lihat majalah.

“Ini siapa? Ganteng!”

“Dylan O’Brien, emang ganteng! Eh.. aku baru tau dia mau main di Maze Runner.”

Tepat setelah mengucapkan kata-kata itu, aku menangkap sesosok bayangan di pintu kamar. Ternyata Greyson, cowok teman sekelasku yang kebetulan, dekat dengan Sheila. Rambutnya cokelat acak-acakan, dia memakai sweater abu-abu dan celana pendek. Suhu saat itu dingin, karena itulah kami tidur berdesakan agar tetap hangat.

“Sheila? Belom tidur?” sapa Greyson. Kulirik Sheila, pipinya memerah. Aku pura-pura membaca majalah.

“Baru mau,” balasnya. Greyson mengangguk sekilas lalu pergi.

Aku tidak kuat lagi menahan tawa. “Sheila belum tiduuur?” ulangku dengan nada menggoda.

Sheila memukulku dengan bantal dan menarik selimut menutupi kepalanya. Aku tertawa lebih keras, sampai temanku yang lain, Em, terbangun dan menyuruh kami diam.

**

Niall

Kututup halaman terakhir buku. Sudah jam 11. Apa sebenarnya yang aku tunggu? Untuk kesekian kalinya malam itu, aku mengecek hp untuk melihat..

..apakah Adriane membalas smsku. Dan hasilnya sama. Tidak ada apa-apa di layar.

Adriane punya kehidupannya juga, tegurku pada diri sendiri. Dia punya teman-temannya, keluarganya. Kau itu cuma orang lain yang kebetulan dia temui di toko buku. Kurasa aku hanya kesepian. Aku butuh teman disini, selama aku menemani Mama.

Aku menghela nafas. Dalam hati aku berharap apapun yang sedang terjadi diantara orang tuaku tidak pernah terjadi, maka mereka tidak pernah berpisah seperti sekarang. Tapi itu berarti aku tidak akan pernah bertemu Adriane.

Adriane lagi. Kenapa sih aku jadi memikirkannya? Kami bahkan baru kenal 3 hari. Tapi dia unik, bukan tipe cewek kebanyakan. Dia ramah, lucu, dan obrolanku dengannya nyambung. Aku ingin bertemu dengannya lagi. Sedang apa dia? Lama-lama aku kesal pada diriku sendiri karena tidak bisa memikirkan hal lain selain Adriane.

Aku melepas kausku dan membungkus tubuhku dengan selimut.

**

Foto disamping itu piyama/sleepwear Adriane & Sheila. Yang atas Sheila, yang bawah Adriane. Plus Dylan O'brien hehe kalau kamu belum tau orangnya yg mana.

30 Days of Niall [Adriall #1]Where stories live. Discover now