Chapter 18

1.3K 119 0
                                    

2 Juni (Day 29)

Adriane

“Vin, serius? Deviin!”

Aku mengikuti “prom date” ku berjalan ke arah pintu keluar sambil membuka jasnya dan menyampirkannya di bahu. Devin, yang, dengan bad luck, harusnya jadi temanku ke prom ini mendorong pintu dengan gaya sass nya hingga terbuka.

“Vin, jawab! Tega ninggalin aku gitu aja?” aku menyentakkan lengannya kesal.

“Serius. Gue ga suka acara kayak gini. Lagian emang kenapa kalo lo sendirian? Ga akan ada yang perhatiin juga, lo balik bareng Sheila aja bisa kan?” Devin memberiku muka bete-nya yang terbaik.

“Tapi kan ini baru awal-awal!”

“Yang penting gue udah punya ini,”—dia menggoyang-goyangkan medali kelulusannya di depan wajahku—“jadi, adios.”

Aku terdiam, menatap punggung Devin yang menjauh. Aku bersandar di salah satu pilar dinding, pura-pura tidak melihat mobil Devin saat dia lewat dan membunyikan klakson, seolah mengejekku dan menertawakan prom pertama dan terburuk yang pernah aku alami. Ini semua hanya nasib buruk. Devin punya pacar di sekolah lain. Kalau boleh milih, aku juga nggak bakal mau pergi sama dia.

Masih bersandar di pilar, aku memejamkan mataku. Seandainya saja Niall yang jadi dateku, mungkin ini bisa jadi best night, bukan worst. Kalau gini caranya, buat apa aku capek-capek beli baju lucu, maksa mama buat mendandaniku dan sebagainya. Suasana sepi, tidak ada orang yang menjaga pintu keluar. Karena itu semua orang bisa keluar-masuk dengan bebas. Hawa dingin menerpa pipiku. Aku memikirkan sahabatku yang pasti sedang bersenang-senang di dalam. Oh, ya, tentu saja ini pasti best night buat dia. Greyson ‘proposed’ to be her date di saat-saat terakhir. Aku penasaran apa status mereka sekarang. Bagaimana dengan aku dan Niall?

Niall.

Aku menghembuskan nafas tidak rela, berniat masuk kembali ke dalam ketika aku melihatnya.

Rambut dicat pirang, mata biru, aku masih bisa melihatnya dalam cahaya remang-remang tempat parkir.

Dan senyumnya.

Senyumnya.

Aku ingin menggosok mataku tetapi aku takut akan merusak make up dan dia akan hilang dan semuanya hancur sia sia, jadi aku berdoa dalam hati ini nyata.

And he starts walking towards me, with his lovable smile on his perfect face.

The one that I came with
He “had to go”
But you look amazing
Standing alone

So come on come on
Move a little closer now
Come on come on
Ain't no way you're walking out
Come on come on
Show me what you're all about

“Adrianer,” Niall membungkuk perlahan bak seorang pangeran.

“Nialler,” aku balas membungkuk, berusaha sekeras mungkin terlihat anggun.

“Kau terlihat… sangat konyol ketika membungkuk. Dan aku bisa melihat kau mengenakan wristband Paramore, like a rebel.”

Apa salahnya? Warnanya senada. “Um.. thanks?” aku memutar mutar wristbandku di pergelangan tangan.

Niall mengangkat bahu.

“Ngapain kamu disini?” akhirnya aku bertanya. Sebenarnya aku tidak peduli. Aku senang Niall datang, apapun alasannya.

“Jangan marah, Sheila yang ngatur semuanya. Dia bilang pasti date kamu bakal pergi sebelum acara bahkan sampai ke tengah-tengah.”

Tentu saja. Sheila. Sheila tahu semuanya. Sheila lebih mengerti ada apa diantara aku dan Niall lebih dari yang kami tahu. Pernahkah kamu merasakan keinginan tiba-tiba untuk memeluk semua orang ketika kamu merasa senang sampai ingin membaginya kepada dunia? Pernahkah kamu merasa begitu lega karena ternyata ada beberapa orang yang benar-benar peduli tentang kamu? Pernahkah kamu merasa ingin tersenyum dari telinga kanan ke telinga kiri karena hal kecil, dan kamu ingin mengekspresikannya tapi kamu tidak bisa?

I just want to explode because I’M SO HAPPY.

“You kidding? Gimana aku bisa marah? Aku seneng banget!”

Niall tertawa, menekuk lengannya seperti sudah terbiasa.

“Shall we?”

Yeah,
I think about you all night
There's something in your eyes
Saying come on come on
And dance with me baby

Aku tersenyum manis kepadanya, mengangguk dan menarik Niall tanpa basa basi, menyentakkan pintu berat itu hingga terbuka.

Yeah,
The music is so loud
I wanna be yours now
So come on come on
And dance with me baby

30 Days of Niall [Adriall #1]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora