I'm holding on to what I believe - 20

1.7K 23 30
                                    

“ menikah denganmu??”

Aku mengepalkan tanganku. Kesal. Kenapa? Kenapa aku harus melontarkan pertanyaan mahatolol yang bisa saja membuat nada makin membenciku? Siapa aku ini? mengapa aku sangat bodoh seperti ini? Aku Choi Siwon? Pantaskah keluarga Choi memiliki anggota sepertiku?

“ tidak! Andwae. I can’t” jawabnya cepat.

Aku tersenyum pedih. Dia bahkan menjawabnya tanpa berfikir dulu. Apa dia tidak berfikir? Atau sesungguhnya aku yang harusnya berfikir?

“ aku akan pulang ke indonesia, oppa. Sepertinya aku akan disana sampai keadaanku membaik”

---

*Author POV*

Siwon ternganga kaget.

“ pulang ke indonesia?? Jeongmal???”

Nada mengangguk sambil tetap menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah sangat sembab.

“ untuk apa?? Sebegitu bencinya kah kau padaku nada? Katakan! Kalau iya, biarkan aku yang pergi dari Seoul. Biarkan aku yang pergi dari sini” kata siwon frustasi. Ia merasa benar-benar putus asa.

“ anniyo! Berhenti mengatakan bahwa aku membencimu oppa, jebal...jebal!”

Siwon merasakan amarahnya memuncak. Ia menarik nada ke belakang apartemen. Ke tempat sepi. Ia melakukan hal sama ketika akan mencium nada. Siwon memojokkan nada ke tembok dan menguncinya dengan kedua tangannya yang bersandar tembok di belakang nada. Nada memberontak, berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh siwon. Namun gagal. Tubuhnya dan tubuh siwon sama sekali tidak bisa dibandingkan.

“ JANGAN MEMBERONTAK!!! Sekarang pukul aku! Pukul! Hajar aku sesuka hatimu! Tapi berjanjilah sesudah itu kau jangan pergi dari korea!” bentak siwon kasar. Wajahnya memerah karena marah.

“ tidak, oppa... tidak..” nada menangis sambil terus memberontak. Siwon merapatkan tubuhnya, membuat nada sedikit tergencet ke tembok dan mengurangi berontakannya.

“ JANGAN BILANG TIDAK! Ayo pukul aku!!!! Pukul aku sampai kau puas!! Kalau kau tidak mau memukulku, aku akan menciummu! Bahkan lebih dari yang pernah kau bayangkan!”

Nada menangis sambil menutup wajahnya. Ia kaget, benar-benar kaget dengan siwon yang ini. Siwon yang ini bukanlah seorang choi siwon yang ia kagumi. Bukan seorang choi siwon yang ia cintai. Bukan seorang choi siwon yang lembut, yang selalu memperlakukannya dengan sopan. Siwon yang ada di depannya adalah seorang siwon yang merasa marah pada dirinya sendiri. Merasa membenci dirinya sendiri, merasa semua ayat-ayat alkitab yang selama ini ia taati terasa tidak ada gunanya saat amarahnya sedang berada pada tingkat tertinggi.

“ astagfirullahaladzim oppa....” nada menangis sambil beristighfar pelan. Ia menunduk. Nada tidak memukul siwon, tapi ia menunduk untuk menghindari kalau sewaktu-waktu siwon menciumnya lagi.

“ PUKUL AKU!! YAA BABOYA! PUKUL AKU ATAU AKU AKAN MENCIUMMU!!”

Nada terus beristighfar sambil menunduk. Siwon mendengus kesal. Ia menarik dagu nada dan mendekatkan bibirnya dengan tatapan ganas.

“ ini! Ini akibatnya”

Siwon menyerang bibir nada ganas. Nada menangis sambil terus mencoba berkali-kali membuang muka. Siwon terus menyerangnya. Nada mencakar bahu siwon keras, berharap perhatian siwon akan teralihkan pada rasa sakit akibat cakarannya. Gagal. Bahu siwon terlalu kuat untuk merasakan sakit dari cakaran tangan kecil nada.

Allahu akbar allahu akbar.. Allahu akbar allahu akbar..

Asyhadualla illa ha illallah.. Asyhadualla illa ha illallah..

I'm holding on to what I believe (Korean Fan Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang