23

457 93 19
                                    

_sei_

"Yozoru, bisa buatkan alat pelacak? Berjaga-jaga agar aku hilang." Ucap muichiro. Yaomomo khawatir mendengar itu, tapi tetap dibuatkan.

Mereka lalu berhadapan dengan nomu.

Muichiro naik ke atas pohon dan tersenyum lebar, "ketemu lagi, makhluk jelek."

Nomu itu berbeda dengan nomu yang saat itu ada di usj (?), entahlah tapi muichiro rasa nomu yang ini lebih lemah atau memang dia saja yang bertambah kuat.

Muichiro sudah memegang katana yang terbuat dari udara, dia lalu memasang kuda-kuda.

"Pernapasan kabut: go no kata(teknik ke 5): kaun no umi," muichiro menyerang nomu itu dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga kedua tangan nomu itu ter**tus.

Nomu semakin agresif dan terus maju ke arah muichiro. Yaomomo yang mengerti situasi langsung berteriak pada muichiro.

"Tokito! Hiaraukan saja kami! Murid lain lebih membutuhkan mu!! Kami yang akan menghadapi nomu!" Tetsutetsu (?) Yang mendengar itu terserentak dan langsung menoleh ke yaomomo.

"Hey! Kau membiarkannya berkeliaran untuk membantu murid lain?! Bukankah bocah itu salahsatu tujuan penjahat?!!" ujar tetsutetsu.

Yaomomo kebingungan. Muichiro sangat kuat dan pasti bisa mengalahkan penjahat, tapi muichiro juga salah satu tujuan penjahat. Kemungkinan besar penjahat bisa menculik muichiro.

"Jangan khawatir. Aku memegang alat pelacak darimu kan?" ucap muichiro. Yaomomo menghela napasnya tidak ada pilihan.

"Tetap saja.." Gumam yaomomo menatap khawatir muichiro yang berlalu pergi untuk membantu murid lain. Yaomomo dan anak kelas B pun menghadapi nomu.

Muichiro lalu melihat bakugo dan todoroki yang melawan panjahat gigi, sedangkan area disekitar sudah menjadi es.

"Jangan gunakan api, hutan bisa terbakar." ucap todoroki pada bakugo yang mau membuat ledakan. Atensi mereka berdua lalu teralihkan pada muichiro yang baru datang.

"WOY! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI HAH?!!" tanya bakugo ngegas. Todoroki yang disamping bakugo menutup kedua kupingnya dengan tangan.

"B*ta ya?" ujar muichiro membuat bakugo kesal. Mereka bertiga lalu dengan kompak melihat ke penjahat gigi panjang.

"Ewh," itu respon muichiro.

"Pernapasan kabut: San no kata(teknik ke 3): kasan no shibuki" muichiro melakukan tebasan melingkar membuat gigi gigi itu patah dalam sekejap.

Bakugo dan todoroki bengong.

Oh, iya. Bakugo dan todoroki pertamakalinya melihat muichiro melakukan teknik pernapasan langsung didepan mereka. Mereka berdua taunya cuma muichiro yang bisa berpedang saja.

Muichiro mengambil gigi gigi yang patah lalu mendekat pada penjahat gigi yang tergeletak lemas karna kekuarang oksigen.

Tangan muichiro siap menancap gigi gigi itu kepada tubuh pemilik gigi. Bakugo yang mellihat itu menghampiri nya.

"Gila ya?!" ucap bakugo dengan tangan yang memegang tangan muichiro untuk menghentikan gerakan muichiro yang akan menusuk penjahat itu.

"Apa? Bukannya kita harus melumpuhkannya?" Bakugo tepuk jidat. Ya nggak sampe dibun*h juga kali.

Setelah menusuk kedua kaki dan tangan penjahat, atensi muichiro teralihkan ke arah lain.

"Itu apa?" Ucap muichiro sambil menunjuk bayangan hitam besar yang menuju mereka. Mereka bertiga pun melongo.

BNHA × muichiro tokitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang