23

7.8K 468 13
                                    

"Nio," panggil Lucas sambil mengusap rambut halus omeganya.

"Hmm..." Suara Nio sangat lirih.

"Jangan takut..." Lucas berujar di telinganya.

Nio menengadah untuk menatap lebih jelas wajah Lucas. Walau wajah tampan itu meyakinkan Nio jika semuanya akan baik baik saja, tetap ada rasa takut di dalam hati Nio.

Nio menggeleng untuk menyatakan kegelisahan sekaligus ketakutan nya.
"Aku takut bayi kita terluka, Luc. Aku tak mau sampai bayi kita mat-"

Lucas menahan ucapan Nio yang belum selesai itu.

"Shut..." pelan Lucas, lalu mengusap perlahan bibir plump milik Nio.

"Bayi kita akan selalu baik baik saja, Nio. Aku berjanji akan menjagamu dan bayi kita lebih ekstra mulai sekarang, hmm?" Lucas mengusap hidungnya ke leher Nio. Menghirup rakus aroma Nio untuk menghilangkan ingatannya pada Michael yang muncul saat itu.

"Jadi jangan takut..." Suara Lucas terdengar begitu lembut dan menenangkan kegelisahan Nio.

"Oke..." Nio menjawab pelan. Matanya sengaja ia tutup untuk merasakan lebih dalam keintiman yang saat ini sedang berlangsung diantara dia dan Lucas.

Nio juga mengeratkan pelukannya pada Lucas. Dengan suara pelan yang hanya mampu di dengar oleh Lucas, Nio berkata, "aku sangat mencintaimu, Luc."

Hati Lucas menghangat saat mendengar pernyataan cinta tulus itu. Namun ada satu bagian di dalam hatinya yang terkadang goyah.

Namun segera Lucas tepis semua pikiran lain tentang Nio. Lucas bertekad untuk hanya memikirkan Nio dan bayi mereka mulai detik itu.

"Aku lebih mencintaimu, Nio."

Cup!

Bibir hangat Lucas menempel di pelipis Nio cukup lama setelah selanjutnya alpha itu memaksa Nio untuk tidur dan menutup matanya.

"Kau harus istirahat, Nio..." Lucas mengusap pelan perut Nio. "Aku akan membangunkan mu saat kita sampai di mansion nanti."

Nio menggeleng, tangannya tak mau melepaskan Lucas dari dekapannya.

"Aku takut jika aku tertidur kau akan pergi, Luc."

Kekehan kecil keluar dari bibir Lucas. "Memangnya aku sanggup meninggalkan mu?" Lucas mendekati wajah Nio.

Sekali lagi alpha dominan itu mencium aroma manis omeganya. Merasakan setiap jengkal bibir dan rongga mulut Nio yang hangat. Hingga beberapa saat kemudian Nio benar benar jatuh pulas ke dalam bunga mimpinya.

Cup!

"Aku mencintaimu, Niovan. Hanya kau..." Lucas terus berusaha mengingat kalimat itu.

'Hanya ada Nio. Aku akan segera menjadi ayah dari bayi kami.'

'Ya... Hanya Nio yang kucintai saat ini bahkan di masa depan nanti.'

Lucas memperhatikan omega cantik itu yang sudah terlelap di sisinya. Tangan Lucas tak bisa berhenti untuk terus mengusap dan sesekali memainkan rambut halus Nio dengan pelan.

Namun tiba tiba saja bayang bayang Gabriel yang selalu Lucas coba untuk buang dari pikirannya, kembali muncul.

Detak jantung Lucas ikut berdebar kala wajah Gabriel muncul di dalam ingatannya.

"Gab..." Lucas mengusap wajahnya kasar.

Alpha itu berkonflik dengan dirinya sendiri, dengan hatinya yang bercabang.

"Aku hanya mencintai Nio... Niovan." Lucas menekan dalam dalam perasaanya kepada Gabriel yang selalu menari nari di dalam ingatan tajamnya.

Lucas bahkan Nio sejak tadi mengumbar kemesraan dan keintiman itu di dalam mobil yang berisikan dua orang lainnya.

Milik Tuan Lucas (BL)Where stories live. Discover now