Part 20

1.6K 47 1
                                    

▪︎▪︎▪︎

Tok. Tok. Tok.

Alura yang sedang belajar di kamarnya, mengalihkan pandangan ke arah pintu kamarnya. Gadis itu berdiri, meninggalkan kursi belajarnya kemudian membuka pintu kamarnya yang berwarna putih itu.

Seorang pria dengan setelan jelas, tersenyum ke arahnya. "Tuan memanggil nona di ruangannya."

Alura terdiam. Dia memberikan anggukan singkat kepada pria itu. Kemudian mengikutinya dengan perasaan tegang. Gadis itu terus memainkan jemari tangannya sembari berjalan menuju ruang kerja papanya.

Setelah masuk ke ruangan, pria yang mengantarnya pergi dan hanya menyisakan Alura dan sosok pria yang ada di balik kursi.

"Papa manggil Alura?" tanya Alura. Lirih dan bibirnya bergetar. Kakinya bergerak mundur saat ia melihat sosok papanya berdiri dari kursi lalu berbalik untuk menghampirinya.

Pria tua itu mendatangi Alura. Gadis itu hanya terus menunduk takut kemudian ia memejamkan matanya karena menganggap papanya akan menyakitinya lagi.

Dan benar saja, dengan kasar pria itu menarik rambut Alura lalu menghantamkan kepala gadis itu ke dinding.

Hantaman itu membuat sisi kepala Alura sakit luar biasa. Tubuh gadis merosot jatuh. Tapi Nando, pria itu masih memberikan Alura rasa sakit sekali lagi dengan menendang kuat perut gadis itu.

Alura tidak tahu kali ini salahnya apa. Lagipula, sudah menjadi kebiasaan bagi Nando untuk melampiaskan masalahnya dengan menyakiti putrinya sendiri.

"Tidak berguna! Pembawa masalah! Sialan!"

Nando terus menendangi kaki dan tubuh Alura dan gadis itu hanya bisa menangis sambil meringkuk kesakitan.

"Pa... sakit..."

"Diam kamu!" bentak Nando menendang sekali tangan dan kaki gadis itu.

Tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka. Mira masuk ke ruangan itu dan dibuat syok dengan apa yang diperbuat suaminya.

"Hentikan!" Mira mendorong Nando lalu melindungi Alura di belakang tubuhnya.

"Kenapa kamu melindungi dia, Mira? Minggir!" bentak Nando.

"Kamu tidak pernah melindunginya sebelum-sebelumnya! Jangan sekarang kamu sok peduli dengannya!" teriak pria itu marah.

"Cukup, Pa! Alura ga pantes dapetin ini!" Wanita itu masih menghalangi Nando untuk menyentuh Alura.

"Mau kena pukul juga kamu?!!" Nando melotot marah.

"Ga akan aku biarkan anak aku disentuh bajingan kayak kamu!" balas Mira.

Plak!!

Satu tamparan keras itu membuat pipi Mira kebas. Tapi tidak membuat Mira gentar untuk tetap melindungi Alura.

Alura tidak menyangka mamanya yang biasanya selalu tidak acuh saat ia disiksa oleh papanya, saat ini datang untuk membelanya.

"Kurang ajar!! Wanita tidak berguna! Mau kamu saya ceraikan?!" tanya Nando.

"Iya! Memang itu yang aku tunggu-tunggu dari dulu!" balas Mira dengan suara yang sama tingginya.

"Engga ..." Alura menggeleng keras. Ia berusaha berdiri, tapi semua tubuhnya terasa hancur. "Pa, Ma, plis ... jangan. Alura ga mau keluarga Alura hancur."

GARKA : Bad MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang