Part 2

3.2K 92 1
                                    

100% fiksi!

▪︎▪︎▪︎

[??] : Selesaikan semuanya dengan cepat.

Garka menghapus pesan itu.

Setelah pergi ke ruang guru untuk menyelesaikan masalah kartu ID-nya. Garka langsung pergi keliling sekolah untuk mencari tempat buat ngebolos.

Garka tidak berniat untuk sekolah. Lagipula dia datang ke sekolah ini dengan tujuan lain.

Berbelok dan menaiki tangga, seorang siswi yang memakai cardigan cream berpapasan dengannya.

Itu adalah Alura. Namun Garka hanya melirik sekilas gadis dingin itu. Alura juga hanya meliriknya sekilas. Mereka terus melangkah dengan tujuan masing-masing. Garka selesai menaiki tangga dan sampai di lantai atas sementara Alura turun dan berhenti di depan wastafel.

Langkah Garka memelan setelah mendengar suara gemercik air. Dari lantai atas, cowok itu mengitip apa yang Alura lakukan di bawah sana.

Gadis itu mengulum lengan cardigannya dan mulai mencuci tangan. Gemercik air lalu memantul ke wastafel sebelum keluar dan jatuh ke lantai. Alura menaikkan lengan cardigannya lebih tinggi di atas siku, sehingga beberapa luka lebam di lengan gadis itu terlihat.

Garka melihatnya, ia menyeringai kemudian bergerak mundur sebelum akhirnya bergerak pergi.

Dia melanjutkan langkahnya untuk mencari tempat untuk membolos. Dan ia pikir atap sekolah akan menjadi tempat yang tepat.

sementara di tempat lain...

Alura baru saja selesai mencuci tangannya dan segera mematikan kran air. Gadis itu mengibaskan kedua tangannya agar air cepat luruh. Kemudian mengambil tissue yang sudah disediakan dan mengeringkan tangannya dengan itu.

"Aluraaaaa!"

Alura menoleh ke arah Neo yang saat ini berlari ke arahnya.

"Aluraaaa!! Huwahh!" Saat sampai, laki-laki itu bersuara cempreng itu ngos-ngosan sambil membungkuk, meletakkan kedua tangannya di lutut.

"Habis darimana? Kenapa lari-lari?" tanya Alura, sedikit menunjukkan raut khawatir, namun hanya beberapa detik saja.

Neo mendongak cepat. "Gila! Neo dikejar tawon!!"

Tapi, daripada masalah tawon, atensi Alura lebih tertarik pada siku kiri Neo. "Ini kenapa?"

Neo berdiri tegap saat Alura mengangkat sikunya. "Jatoh tadii. Huhuuu sakittt."

"Gara-gara dikejar tawon?"

Neo mengangguk dengan bibir cemberut.

"Sini." Alura membawanya ke wastafel.

Saat air dinyalakan, Neo langsung meringis saat Alura berupaya membersihkan sikunya yang berdarah dengan air.

"A-aaw. Sakittt. perihhhh."

"Tahan."

"Pelan-pelannn."

"Hm." Alura tidak mengindahkan rengekan itu dan tetap mengguyur luka Neo.

"Ke UKS aja, gue obatin." Gadis itu langsung menggandeng tangan Neo. "Ayo."

Neo mengangguk samar. "O-oke."

▪︎▪︎▪︎

Garka yakin tangga di depannya ini adalah tangga menuju atap sekolah. Tatapan tajamnya menatap sekitar. Tidak ada siapapun di sekitarnya.

GARKA : Bad MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang