Part 5

2.3K 62 0
                                    

Vote dulu guys

▪︎▪︎▪︎

Fandi mendorong-dorong Ashka setelah melihat keberadaan Shena yang datang bersama Geava.

"Ck! Iya-iya gue bisa jalan sendiri ah!"

Ashka menghampiri Shena di samping parkiran. Gadis itu masih bercengkrama santai dengan Geava sampai kedatangannya membungkam keduanya. Hening beberapa saat sebelum Shena tersenyum cerah ke arahnya.

"Pagi, Ashka!!!"

"Ada hal yang pengen gue omongin sama lo." Ashka menatap lurus Shena.

"Eh apa-apa? Jangan bilang kamu mau ngomong kalo akhirnya kamu suka aku dan mau nembak aku hehehe," kata Shena cengengesan. "Duh pedenya aku..."

"Hm. Ya. Lo mau jadi pacar gue?"

Ashka melirik sekitar. Orang-orang  dari lantai bawah dan lantai atas parkiran mulai memperhatikan kejadian itu dengan mulut terbuka karena kaget. Geava memiliki reaksi yang sama. Fandi yang masih di parkiran, cuman nahan ketawa. Sementara Shena masih cengengesan. Otaknya yang lola itu membutuhkan waktu beberapa detik untuk sepenuhnya menangkap maksud kalimatnya. Tapi saat Shena sadar. Her jaw dropped in a second.

"H-ha?" Shena mengerjap.

"Ck! Budeg. Shena Mahamika, lo mau jadi pacar gue? Gue ga akan tanya lagi. Jawab cepet."

"H-haa?" Shena menatap Geava syok. Geava juga sama terkejutnya. Shena menatap Ashka lagi, rahang Ashka mulai mengeras karena kesal.

"K-kamu nembak aku?"

"Lo terima apa engga?" Ashka sudah tidak sabaran. Dia ingin segera pergi dari sana.

"M-mau lah!! Tapi! Ini beneran ga sih?!!!"

"Hah?!!! Seorang Ashkara Januartha nembak aku? Akhirnya cintanya Shena yang selalu ditolak selama dua tahun diterima juga hari ini?!!"

"Gea Gea, coba lo cubit pipi gue, takutnya gue masih mimpi!"

Geava tidak mau melakukannya. Alhasil Shena mencubit pipinya sendiri.

"Aw!! Sakit!! Jadi bukan mimpi dong??"

"JADI BENERAN DONG?!!!"

"KYAAAAA!! DEMI APA?! DEMI APA?!"

Shena melompat-lompat kegirangan. Dia menatap Ashka dengan raut bahagia. Shena langsung berlari untuk memeluk Ashka tapi dengan cepat Ashka menghentikannya dengan menahan kepalanya.

"Stop! Lo mau ngapain?!"

"Mau peluk lo!! Gue seneng banget!!!"

Ashka berdecak. Dia melepas kepala gadis itu tapi kemudian menahan kedua bahunya agar Shena tidak mendekatinya.

"Dengerin gue. Gue emang nembak tapi itu karena gue kalah balapan semalem. Gue nembak lo karena terpaksa, bukan karena gue udah suka sama lo. Cih! Jangan kepedean!"

Bisa Ashka rasakan kedua bahu Shena yang mulai melemas dan wajah gadis itu berubah pucat. Senyum lebarnya pun pudar.

Ashka lebih dulu menginterupsi sebelum Shena bicara. "Gue ga akan pernah suka sama lo. Ga akan pernah. Lo cuman cewek ganjen, berisik, ga punya malu, dan ga punya harga diri."

GARKA : Bad MissionWhere stories live. Discover now