Part 8

2.1K 63 1
                                    


1267 words.

▪︎▪︎▪︎

"Aluraaaaaaaaa."

"Alura plis bantuan Neo."

"Ajarin Neo."

"Jadi guru belajar Neo."

"Aluraaaaaa."

Pagi-pagi, Neo terus mengikuti Alura membuat mereka menjadi perhatian murid-murid di sepanjang lorong. Alura hanya terus mengabaikan Neo. Sampai  mereka masuk ke ruangan khusus, ruangan yang hanya bisa didapatkan oleh murid-murid dari keluarga pendonatur tertinggi.

Neo masih mengikuti kemanapun Alura pergi. Alura membuka pintu loker miliknya kemudian menaruh jam tangannya di sana.

"Alura, plissssssss."

"Gue ga mau."

Neo cemberut sambil menggaruki nametag yang tertempel di pintu loker miliknya. "Tapi Alura selalu bantuin Neo sebelumnya. Alura selalu bantuan Neo belajar buat ulangan dan selalu bantuin Neo ngerjain PR. Alura selalu ada buat Neo."

"Itu dulu," kata Alura, menutup kembali lokernya lalu melangkah pergi. Neo masih mengikutinya. "Sewa guru privat, jangan ganggu hidup gue lagi."

"Tapi Neo maunya sama Alura. Neo bakalan lebih ngerti kalo itu sama Alura. Jadi plis plis plis Alura mau ya jadi guru belajarnya Neo? Yaaaa plis??"

"Lepasin gue Neo."

"Ga mauuuu."

"Jangan kayak anak kecil."

"Neo bukan anak kecil. Neo cuman mau Alura jadi guru belajarnya Neo karena Alura itu pintar dan Neo lebih nyaman kalo sama Alura."

Alura terdiam. Menatap Neo dengan tatapan dingin sementara Neo menatapnya dengan tatapan memohon.

"Neo," panggil Alura. "Stop perjuangin gue. Lepasin gue dan fokus ke hidup lo sendiri. Jangan buang-buang waktu dan tenaga lo buat gue. Gue udah ga bisa ngehargai lo dengan cara yang sama. Kita udah beda. Kita udah putus."

Neo menggeleng. Ia ingin menentang ucapan Alura.

"Dan gue gak butuh belas kasihan lo," tandas Alura membungkam Neo. Melihat Neo tidak ingin mengatakan apapun. Alura pergi dari sana.

Neo diam sambil menatap sedih ke arah lantai dan tidak berniat untuk mengejar Alura. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri sampai Neo mengalihkan tatapannya. Neo beralih memperhatikan secara lekat nametag yang terpasang pada masing-masing loker di ruangan itu. Neo menyentuh nametag milik Alura beberapa saat sebelum bergeser menyentuh nametag di lokernya sendiri.

Alura Putri Hatmono dan Raveneo Ganendra.

Nama mereka menyandang nama keluarga yang mustahil untuk disatukan.

▪︎▪︎▪︎

"Jadi guru gue."

Geava termangu. Bingung, terkejut, gugup menjadi satu di benaknya. Ia baru sampai di sekolah, tiba-tiba Garka menarik dan memojokannya di sudut sekolah.

GARKA : Bad MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang