64

12.2K 1.1K 81
                                    

Ketika Papi dan Nabila akan berjalan menuju pintu belakang yang langsung mengantar mereka ke tepi pantai, mereka berpapasan dengan Mami yang terlihat baru saja menuangkan jus apel favoritnya ke dalam gelas.

"Mi, ikut jalan2 yuk." Ucap Nabila

"Nabila sama Papi aja, ya. Mami masih mau istirahat." Balas Mami

Nabila mengangguk kemudian berjalan keluar, mendahului Papi. Sementara itu, Rony terlihat menatap Salma dan berjalan mendekati istrinya itu. Perlahan tangannya teelukur mengusap lengan istrinya itu dengan sayang.

"Ga enak badan, ya? Hemm?" Tanya Rony

"Cuma agak capek aja. Hawanya pengen rebahan. Haha.." Jawab Salma

"Okey. Take your time, ya. Syarla lagi tidur, dan Nabila aman sama aku." Ucap Rony tersenyum.

Berikutnya dengan cepat Salma merebut pelukan Rony. Membuat laki2 itu tertawa. Rony memang selalu suka jika istrinya itu sedang mode peluk2 begini.

"Jangan lama2 sama Nabila nya." Ucap Salma

"Ahaha.. wahhh. Ada apa nih?? Tumben bangett." Balss Rony yang kini terlihat gemas sendiri

"Kenapa, sih? Emangnya ga boleh ya, mau deket2 suami sendiri??" Sahut Salma sambil melepas paksa pelukan suaminya. Mendadak ia kesal sendiri dengan renspon Rony yang seolah tidak mengerti maksudnya

"Hahaha.. iyaa, boleh banget. Bercanda doang, aku." Ucap Rony menatap Salma. Kini ia tengah berusaha mencuri cium dari istrinya itu. Namun belum sampai ia berhasil mendapatkan hasil curiannya.. Nabila sudah meneriakinya dari arah luar.

"Papiiii!! Kenapa lamaa??" Itu suara teriakan Nabila

Mendengar itu Salma dan Rony saling pandang. Mereka seolah sedang tidak ingin menerima gangguan dari siapapun saat ini. Namun mau tak mau, Rony harus beranjak, sebelum bungsunya itu kembali berteriak.

"Anak lu, tuh. Sana." Ucap Salma sambil mendorong pelan dada suaminya agar menjauh darinya

"Anak lu juga, itu." Sahut Rony

"Iyaa, udah sana." Balas Salma yang menyuruh Rony untuk segera menemui Nabila

"Cium dulu, satu." Ucap Rony sambil kembali mendekat pada istrinya

"Gak, ya. Kalau kamu ga mungkin satu." Balas Salma sambil berusaha menghindar dari Rony

"Kali ini beneran, Sal. Satu doang." Ucap Rony meyakinkan Salma

Berikutnya Rony berhasil menarik tangan Salma dan mengurung Salma dengan kedua lengannya. Membuat usaha Salma untuk melepaskan diri sia2. Oke, Salma pasrah. Memberontak hanya akan menguras tenaganya.

"Satu, ya?" Tanya Salma memastikan

"Hahah.. iya, satu." Jawab Rony

Perlahan Rony mendekatkan bibirnya pada target yang menjadi incarannya. Suasana romantis tiba2 saja tercipta. Rony menatap Salma dengan tatapan penuh cinta yang teramat dalam. Tangannya perlahan mengusap tengkuk Salma dengan intim. Sementara Salma, perlahan matanya tertutup menikmati setiap usapan yang ia rasakan. Namun belum sempat hal indah itu terjadi, teriakan Nabila kembali membuyarkan romansa yang baru saja dimulai.

"Papiiiii!!!" Teriak Nabila. Mendengar itu, Salma reflek mendorong tubuh Rony menjauh.

"Sana, sana." Ucap Salma pada Rony

"Okey, kamu masih punya hutang, ya." Balas Rony kemudian berlalu

Yahh, lagi2 Nabila menggagalkan kemesraan Papi dan Maminya.

"Papii kesana, sayang!!" Itu suara Rony yang membalas teriakan bungsunya

Melihat itu Salma hanya bisa geleng2 kepala. Berikutnya, dari depan pintu belakang villa, Salma memperhatikan interaksi Rony dengan putri bungsunya. Mereka terlihat dekat dan erat. Kini terlihat Rony yang menjahili Nabila, membuat gadis kecilnya itu berlari mengejar sang Papi. Ah, manisnya. Pemandangan itu tentu saja membuat Salma tersenyum.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang