17

14.2K 662 52
                                    

"No, Papi. Thanks." Jawab Syarla dan Nabila bersamaan.

Membuat semua orang yang ada dimeja makan itu heran. Bahkan Nabila dan Syarla sampai saling pandang karena mereka juga terkejut dengan jawaban mereka sendiri.

Waitt, Kalau Nabila sudah pasti akan berangkat dengan Pak Beno. Mengingat ini sudah siang dan jika Nabila menunggu Papi, oh come on! Papi aja belom mandi. Nabila bisa telat sekolah. Sementara Syarla memberikan jawaban itu dengan tanpa sadar. Kini Syarla menjadi panik sendiri. Pasalnya ia belum sempat membreefing adiknya itu.

"Kak?" Tanya Mami yang kini tengah menatap Syarla

"Emm.. Papi belom mandi, Mi. Syarla ada kelas pagi. Jadi.." ucapan Syarla terhenti karena perhatian semua orang di meja makan kini tertuju pada suara ketukan pintu. Tampak seorang laki2 tengah berdiri di didepan rumah mereka.

"Oke. Syarla berangkatt. Byeee.." Sahut Syarla dengan cepat dan berlalu begitu saja dari ruang makan.

Membuat Rony reflek mengikuti langkah putri sulungnya itu.

Ruang tamu.

"Pagi, Om." Sapa Kak Jovan begitu melihat Papi Syarla yang berjalan mengikuti Syarla

Tapi belum sempat Rony membalas sapaan Jovan, Syarla sudah lebih dulu menyela

"Ayo, Kak. Syarla udah telat. Yukk cepett." Sahut Syarla sambil menarik narik tangan Kak Jovan

"Hah?" Hanya itu yang bisa Jovan katakan

Pasalnya Jovan baru ingin menyapa Papi Syarla dan meminta izin untuk mengantar Syarla ke kampus. Tapi kenapa Syarla malah menarik narik tangannya begini.

"Kak, ayoo. Buruan!!" Ucap Syarla lagi. Membuat Jovan mau tidak mau harus mengikuti Syarla

"M.. Ma, Mari. Mari, Om." Tuh kan. Jovan malah jadi tergagap begitu

Dengan cepat Rony mengejar Syarla dan laki2 itu ke arah halaman rumahnya. Namun Rony kalah cepat. Motor yang dikendarai Syarla sudah melaju melewati pagar rumahnya.

"Syarla!!" Teriak Rony berusaha menghentikan putrinya

"Bye, Papiiii.." Balas Syarla sambil melambaikan tangan

Ah, bukannya berhenti Syarla malah memberinya lambaian tangan. Sulungnya itu, benar2 berhasil membuatnya uring2an sepagi ini.

"Itu tadi siapa, sih?" Tanya Rony kepada Salma dan Nabila yang telah berada di ruang tamu

"Palingan juga temen." Jawan Salma

"Berani2 nya bawa Syarla. Pakek motor lagi." Sungut Rony kesal

"Emangnya kenapa, si? Kamu kan dulu juga pakek motor." Sahut Salma membuat Rony semakin gusar

"Nabila berangkat ya, Pi. Mi." Pamit Nabila sambil memberi kiss pada kedua orang tuanya

"Pi, Kak Syarla udah punya tuh. Nabila juga mau, ya." Ucap Nabila. Kemudian dengan cepat langsung masuk ke dalam mobil. Tingkahnya membuat Salma tertawa. Namun tidak dengan Rony. Dia merasa semakin dibuat pusing dengan tingkah kedua putrinya pagi ini.

"Tegang amat Pak, mukanya. Biasa aja dong." Ucap Salma bermaksud menggoda suaminya itu. Pasalnya ia tau betul, bahwa suaminya itu akan berubah menjadi orang yang sangat tidak asik, jika ada laki2 yang berusaha mendekati putri2nya.

Maklum ya, namanya juga Bapak2.

°°

SMA 02 Harapan Bangsa

"Morning Bil.." Sapa Aziz sambil mensejajari langkah Nabila menuju kelas

"Tumben lu, ga telat." Balas Nabila

Salmon FamiliaWhere stories live. Discover now