ENP - Chapter 34

1.1K 258 27
                                    

Update...





Update....






Update....






Ready???







Happy Reading

--------------

"Sampai jumpa." Diana melambaikan tangannya kepada Ben dari jendela mobil yang terbuka, pria itu tersenyum lalu menunduk dan mendaratkan ciuman ke bibir istrinya itu hingga membuat wanita itu tersipu.

"Hati- hati." Ben berkata lembut, ia tersenyum memandang Diana yang mengangguk lalu menekan tombol untuk menutup jendela. Diana tersenyum kecil ketika melihat pria itu berjalan masuk ke dalam gedung, sambil menyapa beberapa  orang yang berpapasan dengannya.

"Kita ke rumah sakit, Sean." Diana memberi perintah kepada pria muda yang duduk di kursi pengemudi.

"Baik, Ma'am." Sean dengan sigap keluar dari area lobi gedung kantor milik majikannya, dan melajukan menuju rumah sakit.

Diana menarik napas panjang, ia mengeluarkan ponselnya tanpa menyadari sebuah mobil surbuban ikut melaju di belakangnya ketika melihat mobilnya keluar. Wanita itu mengirimkan pesan kepada Brenda.

'Aku sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.'

Beberapa detik kemudian ponsel milik Diana berdering, ia melihat nama Brenda di caller id. Wanita itu dengan segera menjawab panggilan adik iparnya itu.

"Halo."

"Bisakah kau menjemputku?" tanya Brenda. Diana mengerutkan keningnya. "Kau tidak berada di rumah sakit?"

"Tidak, aku harus mengurus sesuatu." Satu pertanyaan mengiasi kepalanya, tapi ia menghapusnya.

"Baiklah, kirimkan lokasinya kepadaku. Aku akan menyuruh Sean memutar untuk menjemputmu." ujar Diana pada akhrinya.

"Baiklah." Adik iparnya itu mengiyakan lalu mengakhiri pembicaraan. Tak berapa lama sebuah notifikasi masuk ke ponsel Diana.

"Sean, aku ingin menjemput Brenda terlebih dahulu." Ia berkata kepada supirnya yang langsung mengangguk dan memutar mobilnya ke arah yang diinginkan majikannya.

Beberapa menit kemudian Diana membuka kaca jendela sementara Sean memperlahankan laju mobil. Diana mengerutkan kening ketika melihat lokasi yang dikirmkan Brenda, ini bukanlah lokasi yang akan didatangi Brenda. Kawasan ini tampak sepi dan dipenuhi oleh gudang-gudang yang tampak tertutup rapat.

"Ma'am, apakah lokasi yang dikirimkan Miss Gard benar?" tanya Sean, ia memandang waspada ke arah kawasan yang mereka lewati.

"Ya, ia mengirimkan lokasi ini. Tapi.." Ucapan Diana terhenti ketika terdengar letusan keras yang membuatnya berseru kaget.

Every Note PlayedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang