3

10.1K 935 17
                                    

Jaemin sudah sampai dikamar yang disiapkan khusus untuk dirinya. Tuan Cheng pergi ke dapur istana karena Jaemin yang mengeluh lapar saat sampai dikamar nya.

Kamar yang ditempati oleh Jaemin adalah kamar dari paviliun Lotus. Paviliun Lotus sebenarnya ada dapur tapi karena paviliun ini baru dibersihkan secara dadakan alhasil para pelayan tidak sempat membersihkan dapur. Paviliun Lotus ini sama besarnya seperti paviliun Phoenix, paviliun Phoenix sendiri adalah paviliun kediaman Permaisuri.

" Paman Cheng kemana ya. Apa di paviliun ini ngga ada dapur " pikir Jaemin

Jaemin menggeleng kan kepala nya dengan cepat " Tidak mungkin dikediaman istana tidak ada dapur nya " pikir Jaemin positif

Tidak ingin berpikir negatif lagi Jaemin dengan segera berjalan kearah jendela dan melihat pemandangan yang ada di belakang paviliun Lotus.

Pemandangan yang indah menyapu mata Jaemin.

Dibelakang kediaman Lotus terdapat sebuah taman indah dan ada sebuah sungai lumayan besar tepat diujung dan dibatasi oleh sebuah tembok besar dan tinggi.

Jadi hanya sebagian sungai saja yang terlihat selebihnya ada dibalik tembok besar itu.

Disungai itu terdapat beberapa ekor angsa. Angsa itu berbulu putih bersih dan seperti nya jinak.

Bunga bunga berwarna warni menghiasi belakang paviliun Lotus dengan indah. Banyak pohon juga membuat suasana menjadi rindang.

Jaemin pun dengan tersenyum lebar berlari keluar dari kamar nya dan pergi kebelakang paviliun Lotus untuk bersenang senang.

Dalam pikiran nya ia ingin mandi secara langsung disungai itu. Pasti sangat segar terlihat dari air sungai yang sangat jernih dan terjaga, dan apakah ada ikan juga didalam nya.

Jika ada Jaemin ingin menangkap nya untuk dibuat ikan bakar. Jaemin sudah tidak bisa menunggu tuan Cheng yang tidak kelihatan batang hidung nya sedari tadi.

Dan Jaemin langsung tersenyum senang, melompat lompat kecil saat melihat ada banyak ikan disana.

.
.
.

Empress Lee

.
.
.

Aula istana terlihat ramai dikarenakan para menteri yang sedang sibuk berdebat.

Kaisar hanya diam menatap mereka dengan mata tajam dan wajah datar miliknya. Lain dengan raut wajah nya jauh didalam pikiran nya ia sedang memikirkan apa yang harus dirinya lakukan dimasa depan, dan apakah harus dirinya menikah dengan seorang pria walaupun pria itu bisa menghasilkan keturunan untuk dirinya.

Lagi pula seperti nya pemuda itu masih dibawah umur.

Dan siapa tadi nama pemuda itu?

Menteri perikanan menghela nafas lelah dengan keributan yang ada di hadapannya ini.

Oh ayolah dia ini menteri perikanan bukan menteri perjodohan jadi kenapa dirinya ditarik kesini secara paksa tadi.

" Tidak perlu menikah, lagi pula dia itu pria bukan wanita. Yang mulia Kaisar cukup membuat anak saja dengan pemuda itu " ujar menteri keuangan yang sudah mencium bau bau pengeluaran dana lagi jika Kaisar berniat melakukan pernikahan secara resmi

Menteri perjodohan menggeleng tidak setuju " Tidak yang mulia Kaisar harus menikah dengan pemuda itu jika ingin memiliki anak jika tidak anak itu tidak akan bisa menjadi pewaris yang mulia " ujar menteri perjodohan

Para menteri yang berada dipihak menteri perjodohan pun setuju dengan ucapan menteri perjodohan.

Sedangkan para menteri yang ada dipihak menteri keuangan terlihat setuju dengan ucapan menteri keuangan.

Empress Lee ✔Where stories live. Discover now