35. Bungkam fakta

27K 1.8K 56
                                    

..
2
8
2
..




Tian yang baru saja sampai dirumahnya lelaki tampan itu berjalan cepat menuju kamarnya mengambil beberapa foto yang sebelumnya sudah ia copy.

"Arlan harus tau kebusukan lo bertahun-tahun, vanya!"

Tian segera mengemasi semuanya kemudian kembali menuju mobilnya. Tanpa berlama-lama lagi ia segera menancap gas mencari keberadaan Arlan.

Namun tanpa tian sadari seseorang menatap kepergiannya dengan senyuman miring.

"Halo nay kenapa?"

'Tian dimana?'

"Gue mau kekantor arlan, ada apa? Lo gapapa?"

'Gapapa nay cuman ga enak hati aja, hati-hati ya,'

Senyuman tian terbit begitu saja seperti tersihir perkataan Nayla.

"Lo tenang aja semuanya baik-baik aja, ga perlu khawatir sama gue ntar gue makin jatuh hati sama lo."

'Dih dasar buaya!'

"Yauda gue nyetir dulu ya ntar gue kabarin lagi."

Tian memutuskan panggilan, ia kembali fokus pada jalanan namun didetik berikutnya ia kehilangan ke seimbangan hingga harus banting stir.

"Aaa-!"

Brakkkkk

"Akh," Tian membuka matanya dengan posisi mobil terbalik membuatnya ikut terbalik juga.

Cairan kental berwarna merah mengalir deras dari kepala Tian, membuatnya meringis kesakitan.

"To-long," lirihnya parau

"Sabar, bentar orang-orang kesini." Tian melirik sepatu yang ada disebelahnya kemudian orang itu berjongkok tersenyum miring menatap penderitaan Tian

"Sakit?" Pertanyaan bodoh terlempar dari bibirnya

"Lang, g-gue harap bu-bukan lo." Ucap tian terbata-bata

Gilang, ya dia gilang ia terkekeh bahagia. "Ya itu gue, kenapa ga nyangka ya? Abis nya lo ikut campur sih makanya gue tega giniin lo."

"Be- bedebah lo!"

"Ga usah banyak ngomong ntar darah lo makin abis," Ujar gilang kemudian merogoh kedalam mobil Tian, mengambil tas kecil yang isinya semua kebusukannya

"Gue ambil ya, punya gue kan?"

Tian tidak bisa melakukan apapun lagi, selain tangannya yang terjepit, rasa sakit dikepalanya juga membuatnya tak berdaya.

Tian hanya bisa menatap sepatu mahal milik Gilang yang perlahan menghilang seiring kesadarannya yang hilang.

...

'Pemilik ponsel ini kecelakaan, sekarang sudah ada dirumah sakit bina medika.'

Nayla tidak mampu menopang tubuhnya sendiri mendengar suara dari sebrang sana.

282 day [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang