27. Gangguan Psikopat 🐾

48 10 0
                                    

Yuda yang mendengar itu menyeringai kecil berkata, "Gue pernah menyia-nyiakan sahabat baik karena kesalahpahaman yang dibuat lo. Ah, bukan lebih tepatnya disebabkan psikopat bintang yang ditakuti warga."

"Wah, tidak seperti yang lain sepertinya lo jujur dan mengakui kesalahan. Namun, bukan hanya itu gue juga mengetahui rahasia keluarga lo yang bahkan tidak diketahui putranya sendiri," ucap Airin dengan tersenyum lebar tapi faktanya dia ingin membuat mental lawannya tertekan.

Airin tersenyum puas saat melihat raut wajah tidak percaya milik lelaki itu. Ia kini mulai berjalan menuju tempat Andra dengan seringainya menandakan lelaki itu akan menjadi mangsa berikutnya.

"Lalu ... Andra lo adalah orang yang ingin menikung gebetan teman sendiri bahkan sengaja menyembunyikan kasus pembullyan dilakukan Siska," beber Airin dengan menyeringai kecil.

"Tapi saat ingin menikung sayangnya rencana lo ketahuan lalu bersaing dengan Yuda yang merupakan sahabat kecil sendiri. Hahaha! Kalian memang bodoh! Hanya karena salah satu wanita membuat persahabatan kalian dari TK menjadi renggang," lanjut Airin dengan bertepuk tangan.

Andra yang mendengar itu mengepalkan tangannya lalu mencekik leher Airin yang membuat Papa Airin berlari dengan meninju wajah lelaki itu. Ia yang melihat itu bertepuk tangan dengan tersenyum puas. Namun, raut wajahnya kembali menjadi sendu menatap sang Papa dari matanya terlihat kesedihan juga bahagia disaat bersamaan.

"Papa selalu gila kerja hingga lupa waktu bersama keluarga tapi ini juga bukan salah Papa karena saat itu mama ingin menjebak sahabat Papa namun terjadi kesalahan, hehe. Papa juga selalu menjaga martabat sehingga selalu meminta Airin untuk belajar," ungkap Airin dengan tatapan kosong.

Airin kembali merubah raut wajahnya menjadi dingin dengan aura tidak tersentuh. Ia menyeret kakinya menuju sang Mama berada. Ia berjongkok dengan menatap sang Mama yang terlihat ketakutan dengannya.

Airin terkekeh kecil dengan mencengkeram dagu sang mama berkata, "Mama ... kamu sering membandingkan putri sendiri bukan. Alasannya apa, Ma? Apa?! Lalu dari harta dan kasih sayang apa yang pernah Airin dapatkan?! Heh, bahkan sudah mendapatkan suami mapan masih saja selingkuh sama Bos sendiri."

Saat menatap keluar jendela tiba-tiba saja orang berpakaian putih berada dibawah dengan berteriak histeris. Ia mengangkat alisnya karena setahunya jika memang Yuda dkk memanggil polisi seharusnya bukan baju itu.

"Biarkan mereka masuk! Jangan sampai melukai orang yang nggak bersalah sedikitpun!" perintah Airin dengan muka dingin.

Airin mengangkat alisnya saat melihat orang yang dikenalinya berada dibarisan berpakaian putih itu. Tiba-tiba saja dia tertawa terbahak-bahak dengan menutup wajahnya menggunakan satu tangan.

"Halo Airin lama tidak berjumpa."

Airin menyeringai kecil berkata, "Pagi juga dokter. Ah, ternyata kalian dari rumah sakit jiwa. Namun, sayangnya walaupun saya memiliki gangguan tapi jiwa psikopat saya tidak akan pernah bisa hilang."

"Kamu jangan pesimis karena namanya penyakit itu bisa disembuhkan, sudah berapa topeng yang kamu pakai? Apakah itu membuatmu bahagia atau masih hampa?"

Airin menatap lurus kemudian menyeringai. Ia tidak akan semudah itu dijebak oleh seorang dokter psikiater. Tiba-tiba sebuah jarum mengenai lehernya membuat kepalanya sedikit pusing.

"Marco bilang sama yang lain kalau Organisasi Star Blood hari ini dibubarkan!" seru Airin dengan tersenyum tipis.

Marco yang mendengar itu segera berlutut dihadapan Airin. Sekujur tubuhnya menjadi gemetaran seiring rasa ingin menolak bergejolak. Seketika semua orang berlutut mengarah Airin dengan raut wajah tidak rela.

[TBM] The Biggest Mistake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang