8(A). Panglima Tempur Interior

158 31 2
                                    

Haloo apakabar semuanya? Gimana-gimana suka gak sama cerita ini? Hopefully kalian tambah jatuh cinta yaa sama karya aku yang ini hihi!❤️

Kalian baca part ini hari apa?

Tanggal berapa?

Jam berapa?

BTW sebelum mulai boleh dong minta dukungan & apresiasi kalian dalam bentuk vote dan comment!!

Makasih supportnyaa! met baca semuanyaah💓

–––

"Ketika kita sudah ditakdirkan untuk bersama, kita akan selalu dipertemukan dengan cara apapun."

–––

Pagi ini, Rifqi dan semua teman-temannya berkumpul di ruang OSIS. Rifqi baru saja mendapatkan teguran keras dari Pak Haris selaku kepala sekolah karena kinerjanya yang menurun selaku ketua OSIS.

"Rif, kayanya lo harus lepas jabatan sebagai ketua panglima tempur Interior," Nadhif memberikan masukan untuk Rifqi.

Lelaki itu tidak berhenti memijat pelipisnya. Kepalanya terasa pening, akhir-akhir ini masalah OSIS datang bertubi-tubi. Selain karena sebentar lagi akan ada pekan olahraga yang harus mereka urusi, Rifqi selaku ketua OSIS juga saat ini tidak fokus dengan jabatan yang dia miliki saat ini. Itu semua karena Rifqi memegang jabatan sebagai ketua dalam dua hal sekaligus, ketua OSIS dan ketua panglima tempur Interior.

Panglima tempur Interior ini baru saja dibuat karena masalah antar Interior dan Ganuban yang semakin memanas. Mereka takut Ganuban bersikap anarkis, oleh karena itu dibentuk lah pasukan keamanan dari sekolah ini. untuk menghadapi ancaman-ancaman dari eksternal.

"Setuju," Davin bersuara.

"Kita ini udah kelas akhir, harus lebih serius lagi," lanjut Davin.

"Tumben lo bijak banget," sindir Rifqi. Dia cukup terkejut melihat sikap teman-temannya itu yang tidak seperti biasanya. Pagi-pagi gini bahasan mereka sudah serius, hal seperti ini sangatlah langka untuk terjadi.

"Kita itu kasian aja Rif sama lo, keliatannya kecapean aja gitu," Nadhif kembali membuka mulutnya.

"Mana kemarin pak kepsek lagi PMS kan, gue ga tega aja liat lo kena omel mulu," Nadhif menambahkan.

Rifqi menghela napasnya, "Ya mau gimana lagi bro, emang lo pada mau gantiin posisi gue? Silahkan gue serahin."

Sejujurnya Rifqi juga sudah tidak kuat menanggung semua beban dari jabatan-jabatannya itu. Saat ini posisi Rifqi juga sudah berada di kelas akhir, sudah waktunya untuk dia lebih fokus lagi dalam bidang akademiknya. Namun tak ada yang bisa Rifqi relakan, dia harus bertanggung jawab atas pilihannya itu.

"Nah itu dia, gue juga bingung," Nadhif menanggapinya.

"Gue gak mau soalnya," Nadhif menyengir.

"Gue lihat-lihat Reynold cocok nih buat jadi tameng Interior," ujar Davin memberikan Rifqi sebuah saran untuk mempertimbangkan seseorang yang telah dia rekomendasikan.

Davin teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Dia cukup takjub melihat bagaimana Reynold melindungi Putri selaku kekasihnya dari marabahaya. Bahkan dia sendiri pun tidak bisa melakukan itu semua kepada Shifa, pacarnya. Davin yakin Reynold juga pasti bisa menjaga sekolah ini seperti dia menjaga Putri.

"Reynold?" tanya Rifqi. Nama itu terdengar tidak asing di telinganya.

"Pacarnya Putri yang kemarin ribut sama Farrel itu loh," Davin menjelaskan.

Rifqi mengangguk paham. Dia teringat kejadian beberapa hari yang lalu di mana temannya mendapatkan teguran dari adik kelasnya, Reynold karena telah mengganggu pacarnya itu. Dari kejadian ini Rifqi bisa menilai bahwa pria itu memiliki keberanian yang cukup tinggi. Kepribadiannya itu sangat cocok untuk dijadikan ketua panglima tempur Interior.

Putra, Putri & PertemananWhere stories live. Discover now