Saat sebagian besar teman-teman kita berasal dari keluarga yang terdidik dan juga agamis, mungkin kita bukanlah anak yang lahir dari keluarga yang demikian. Kita tinggal dari tempat yang jauh dari hingar bingar kota dan dakwah yang kuat. Kita tinggal disudut negeri ini, sewaktu kecil berlarian tiap menjelang magrib untuk pergi ke langgar, mengaji. Sebagian besar dari kita mungkin baru belajar dan benar-benar memahami agama islam setelah berada di sekolah tinggi. Kita bisa mendapat akses dakwah yang lebih komprehensif dan kekinian. Kita tahu bahwa ini boleh dan itu tidak, kita tahu bahwa ini dan itu hukumnya begini dan begitu. Dengan segala pengetahuan baru yang kita dapatkan, kita begitu bersemangat untuk menjadi hamba yang taat. Dan kita pun turut bersemangat mengajak teman-teman kita untuk merasakan hijrah seperti yang kita rasakan.