"Lo mau jadi pacar gue? Dengan muka sejelek itu?." Kata-kata kejam yang menyakitkan itu keluar dari mulut Bian, cowok super tampan yang terkenal romantis dan baik sama semua cewek. Atau yang bisa dibilang, cinta pertama gue. Dan kata-kata itu keluar dengan kejamnya setelah gue dengan berani nya nyatain cinta gue di hadapan semua orang, setelah 3 hari 3 malem berdoa dan semedi, dengan harapan dia mau nerima pernyataan cinta gue. Tapi setelah mendengar kalimat membunuh itu, gue langsung bungkam. Rasanya pas sampai rumah nanti, gue bakal minum jus baygon campur madu, gula nya sedikit aja. Tapi dibandingkan mati konyol, gue lebih memilih pindah dari sekolah dan berniat untuk jadi cantik. segala cara dan perawatan gue lakukan, dan tujuan gue cuma 1. Bikin Bian jatuh cinta sama gue, setelah itu gue buang sia-sia. Tapi setelah gue berhasil dan semua ada di genggaman gue, pilihan gue mulai goyah. Antara balas dendam, atau terhanyut dalam perasaan yang tulus? ------