Semua ini seperti mimpi. Mimpi indah dan juga mimpi burukku. Disaat, aku sudah mencintai lelaki itu ia malah meninggalkanku dan lebih memilih bahagia dengan wanita lain. Namun, walaupun ia hampir melupakanku. Aku tidak akan pernah melupakannya, dan berhenti mencintainya walaupun semua yang kutunjukkan adalah seperti aku memang sudah melupakannya. Jika, aku dapat memilih diantara takdir-takdir yang telah tuhan rencanakan. Aku ingin hidupku kembali normal seperti dulu, dimana aku belum mengenal yang namanya cinta dan dimana aku yang dulu adalah pribadi yang tertutup. Sehingga, aku tidak perlu merasakan pahitnya mencintai seorang yang terkenal yang brengsek namun disisi lain ia memiliki hati yang sangat tulus.