Kata orang pekerjaan pertama selalu paling berkesan. Tapi bagi Maya pekerjaan pertamanya tidak membuatnya terkesan sama sekali. Setiap hari ia harus rela lembur tanpa dibayar dengan dalih "kamu kan lembur karena kamu kurang cepat kerjanya". Belum lagi harus berhadapan dengan bos yang setiap kali datang kerjaannya marah-marah terus sampai berasa satu kantor yang dimarahin. Jangan lupa rombongan karyawan lama yang bisanya nyalahin orang padahal dia yang salah. Maya berharap bisa cepat-cepat keluar dari sana, effort dan apresiasi sangat tidak berbanding lurus. Setiap hari ada saja yang bikin kepala puyeng. Ia takut tinggal di sana lebih lama membuatnya tidak berani untuk mencari perusahaan baru yang lebih waras. Tapi di tengah kegilaan itu, seseorang datang menemani Maya dan membantu ia bertahan di perusahaan. Lantas, bisakah Maya terus bertahan sampai akhir masa kontraknya selesai?