PROLOG

15 1 0
                                    

Maya memutuskan untuk datang dua jam lebih awal, ia bahkan memutuskan pergi dari rumah sejak jam 6 pagi. Pembelajaran hari pertama interview saat dia datang terlambat tiga puluh menit karena sulit mendapatkan ojeg online tidak mau lagi dia rasakan. HRD, Ibu Anna, memintanya datang pada pukul satu siang untuk lanjut interview dengan user. Tapi sampai jam tiga sore, interview masih belum dimulai. Padahal Maya sudah menunggu dari sejak jam 11 siang.

***
"Kita kontrak satu tahun ya, lalu untuk jaminan Ibu harus menyerahkan Ijazah. Nanti setelah selesai, kita langsung kembalikan lagi. Ijazahnya akan aman karena kita juga simpan di brangkas yang anti api dan air. Gimana masih mau lanjut?" Itulah, pertanyaan pertama yang keluar dari Ibu Anna kemarin sore. Dia tidak mau repot-repot bertanya tentang pengalaman dan skill. Mungkin assesment pertama sudah menjadi bahan yang cukup, begitulah pikir Maya.

"Harus ijazah bu?" tanya Maya selanjutnya karena ia merasa tidak yakin dengan hal itu tapi benar-benar membutuhkan pekerjaan untuk pelariannya.

"Harus ijazah, tidak bisa yang lain. Kalau memang tidak mau, kita bisa selesaikan interviewnya sampai sini."

Maya pernah membaca kalau sekarang perusahaan tidak boleh lagi menahan ijazah karyawannya. Tapi ternyata perusahaan nakal seperti ini masih banyak. Dilema ini tidak memberikannya cukup waktu untuk berfikir, Ibu Anna menginginkan jawaban instan darinya.

"Yaudah, boleh bu." Maya menguatkan diri mencoba supaya keputusannya ini tidak salah.

"Oke kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya, sepertinya kamu akan kos di sekitar sini ya jika melihat alamat rumah."

"Betul bu, saya berencana cari kosan dekat sini."

"Tapi, perusahaan kita hanya bisa bayar gaji kamu di 3 juta saja, itu pun dipecah lagi. 1,7 juta untuk gaji pokok, lalu kamu akan mendapatkan uang makan 25rb dan transport 20rb yang dihitung berdasarkan jumlah hari kerja. Ada uang kehadiran juga sebesar 125rb yang akan diberikan jika kamu hadir full selama satu bulan dan tanpa terlambat. Misalnya, bulan februari ini jumlah hari kerja hanya 25 hari. Uang transportasi dan makan dikali 45rb, kalau kamu masuknya full akan dapat 125rb. Jadi gaji yang kamu terima 2.950.000."

Maya yakin nominal itu tidak akan ada jatah untuk menabung. Dia termenung sebentar untuk menghitung jumlah kebutuhannya selama satu bulan. 

"Kalau ibu mau, besok bisa saya jadwalkan untuk interview dengan atasan saya. Karena keputusan ada di beliau. Jadi gimana? Mau tetap ambil?"

"Tidak bisa dinaikan sedikit ya bu? Karena kebetulan saya juga harus membayar kosan."

"Ketentuannya memang seperti ini Ibu Maya, hukumnya kalau mau ambil kalau ngga mau ya mundur saja dari sekarang."

"Berarti kalau saya izin ataupun sakit, berarti saya tidak akan mendapatkan uang kehadiran ya? Walaupun sakitnya di pakai surat dokter?"

"Benar sekali."

"Untuk fasilitas asuransi kesehatan tidak ada juga bu?"

"Oh itu nanti kontrak kerja tahun kedua, baru ibu bisa dapat."

"Untuk kerjanya di sini hari apa saja bu? dan dari jam berapa sampai jam berapa?"

"Kita bekerja dari senin-sabtu, untuk jam kerja dari jam 8 sampai 5 sore. Kecuali hari Sabtu hanya sampai jam dua saja."

***

Ibu Anna mempersilakan Maya masuk ke ruangan user. Maya bertemu dengan perempuan paruh baya tapi sepertinya masih cukup lincah untuk pergi kemana saja. Selama hampir lima belas menit, Maya hanya melihat beliau memainkan handphone dan menerima banyak telepon. 

"Tunggu sebentar ya."

Maya menahan diri supaya tidak menghela nafas keras-keras. Ia hanya duduk di atas kursi dan melihat barang-barang yang ada di atas meja. 

"Kamu memang belum pernah kerja sebelumnya?"

"Belum pernah bu, lebih banyak kegiatan organisasi dan volunteering."

"Saya lihat tes akuntansi dasar kamu cukup bagus, tapi kegiatannya banyak di luar bidang keuangan ya?"

"Benar Bu, saya lebih sering mengurus sosial media."

"Oh begitu, ya sudah kita sudahi interview hari ini ya. Kamu boleh pulang saja, nanti tunggu kabar dari Ibu Anna."

Maya hanya melongo walaupun dia tetap berdiri dan keluar dari ruangan. Ia tidak tahu kalau interview user akan sesingkat ini. Dari internet, kebanyakan orang-orang ditanya dengan banyak pertanyaan unik. Tapi semua yang dia tulis dan hapalkan jawabannya tidak keluar sama sekali. Apakah perusahaan ini memang sebercanda itu.

NINE TO FIVE SECRETWhere stories live. Discover now