Zevanya tidak pernah menyangka kalau ia harus menikahi calon suami adiknya sendiri. perkara Adiknya yang tidak mau menikahi calon suaminya dan berakhir memilih kabur di saat pernikahannya sebentar lagi di mulai. Zevanya yang tidak tahu apa apa tiba-tiba di suruh untuk menjadi mempelai wanita pengganti. Zevanya sempat menolak, namun karena dipaksa orang tuanya Zevanya akhirnya mau tak mau setuju. "pernikahan ini benar benar seperti neraka." geleng Zevanya. "tidur di sofa. aku tidak sudi satu ranjang dengan wanita murahan seperti mu." "kalau aku tidak mau?" "maka besok jangan harap kau masih bisa melihat dunia." "kau pikir aku takut?" "SIALAN! ENYAH KAU!" pernikahan yang Zevanya impikan pupus sudah, suaminya, bahkan tidak pernah menganggapnya ada. hari hari mereka di isi dengan pertengkaran dan pertengkaran. akankah pernikahan keduanya dapat bertahan? dan akankah mereka bisa mencintai satu sama lain?