An unthought met scratched a never ending story. Tidak ada yang bisa menebak kehendak semesta. Pertemuan yang tidak pernah terduga, membuka banyak hal yang selama ini tersimpan rapat. Devian dengan keteguhannya. Benci terlihat lemah di depan banyak orang. Menyembunyikan segala perih yang ia rasakan bersama rindu yang ia peluk erat. Alena dengan kesempurnaannya. Mengubur dalam segala sesak di dada karena beban yang ia pikul. Hambar akan perasaan. Hanya bahagia yang ia kenal. Tidak memberi celah untuk perasaan lain menguasai dirinya. Pun hampir tak ada bulir bening yang berhasil luruh dari kedua irisnya. Dibalik semua itu, ada bibir yang dibungkam. Ada kisah pilu yang terpendam. Pertemuan yang tidak pernah terlintas di benak, jadi kunci atas semua hal yang selama ini disembunyikan.