Seorang gadis bernama Kafka merenung mengenang berbagai macam kenangan masa lalunya, bersama seorang anak lelaki bernama Caelus. Di planet kecil tua yang hancur perlahan-lahan, Kafka pada saat itu masih berusaha untuk tetap bertahan hidup. Dia pun lalu bertemu dengan seorang anak lelaki bernama Caelus. Lelaki itu mengulurkan tangannya demi menolong Kafka, yang hampir saja mati kelaparan. Sebuah kenangan manis dan terasa hangat itu masihlah membuatnya tersenyum seraya menangis. Semua kenangan masa lalu itu adalah perjalanan panjang. Bagaikan kehidupan impian yang lalu kandas dimakan takdir.