Zeta mencintainya tapi saat dia yang dicintai mulai membalas rasa itu, entah kenapa Zeta merasa geli dan dalam sekejap rasa itu menghilang. Hal itu terus berlangsung selama dua belas tahun lamanya. Selama dua belas tahun ia merasa kesulitan dengan hal itu, sekarang usianya sudah dua puluh delapan tahun. Bagaimana caranya ia bisa menikah dan menjalani bahtera rumah tangga jika keadaanya seperti ini? Hingga suatu hari, sebuah ide yang bagi mayoritas orang termasuk kedua orang tuanya yang memang sejak dulu tidak pernah setuju dengan ide itu karena itu merupakan hal yang kuno, tiba-tiba saja terlintas di pikirannya lalu dengan penuh semangat Zeta mengutarakannya pada kedua orang tuanya meskipun dirinya tahu bahwa kedua orang tuanya pasti akan menolak keras ide tersebut. Sejujurnya, Zeta juga tidak menginginkan hal tersebut tapi mengingat kondisinya yang menurutnya cukup aneh dan sangat menyulitkan dirinya maka mau tidak mau ia harus mencoba berbagai opsi termasuk ide konyol tersebut. Akankah cara ini berhasil? Lalu bagaimana jika di saat orang tuanya sedang gencar melaksanakan prosesi perjodohan, seorang pemuda yang sangat Zeta kenali datang menemui orang tuanya membawa lamaran. Akankah Zeta menerima lamaran tersebut? Atau justru tetap pada pendiriannya?