Bertemu kembali setelah lebih dari satu tahun berpisah, membuat Wening dan Tiffany sama-sama terkejut dengan perbedaan sifat yang ada. Mereka telah bertolak belakang. Sementara Wening sudah menjadi barbar dan mudah emosian, Tiffany malah tetap tenang dan semakin penyabar bahkan meskipun raganya tak lagi sempurna. Di bulan yang penuh berkah ini, keduanya berusaha saling menyesuaikan dan membenahi diri, lewat perjalanan bersama mengejar lentera, secercah cahaya hidayah penuh keberkahan. Indahnya Ramadhan sangat terasa apabila menyambutnya dengan hangat, penuh sukacita, juga bertabur doa kebaikan. Itu pula yang berusaha Wening dan Tiffany wujudkan.