Sudut Pandang melahirkan ekspresi kepribadian. Ekpresi seringkali melahirkan kerling yang berbeda. Lalu sampai kapan sudut pandang menjadi label yang terus lekat pada benak. Pada apa harus berpegang hingga si Lebah dan si lalat tak menjadi momok yang menakutkan. Ia bisa jadi lahir dari persepsi yang sama, hanya munatahannya saja yang berbeda. Tapi apa betul, sebaiknya di gali dalam pergulatan panjang dan tak tergesa-gesa. Hingga yang lahir adalah sajian yang tetap apik dalam balutan intelektual, spiritual, dan emosional. Yah, mudah-mudah saja, dari sana tak lahir pendendam yang bisa menumpahan apa saja secara mudah.