Bahagia itu ketika seseorang mampu menerima hidupnya. Bukan mengejar bahagia dari orang lain yang justru menghancurkan semuanya. Mungkin jika Molan mau dan bisa menghargai keberadaan Dera, ia tak perlu mengejar Iftan yang sama sekali tak menyukai adanya. Bahkan, Molan merelakan bahagianya bersama sahabatnya--Dera--demi mengejar bahagianya bersama Iftan yang jelas-jelas tak ada. Karena obsesinya itu pula, ia kehilangan keduanya.
1 part