Anjani Saraswati tak pernah bermimpi menjadi istri Prabu Satrio Permadi. Laki-laki sempurna, matang, nan mapan. Ia berpikir hidupnya akan seperti Cinderella dan terbebas dari luka masa lalu. Nyatanya Satrio lebih kejam dari cinta pertamanya. Laki-laki itu mengucapkan kata talak dan melemparkan surat cerai setelah tiga tahun pernikahan mereka. Di saat Anjani sudah pasrah dengan semua takdir yang sudah digariskan Tuhan, ada nyawa tumbuh di rahimnya. Anak Anjani merupakan berkah juga musibah, karena dua nyawa kecil di perutnya itu harus ia seret masuk ke keluarga Permadi. Masalahnya Anjani merasa baik-baik saja saat sudah terbiasa berpisah. Harus menghadapi Satrio yang menurutnya kaku dan tak menyenangkan apalagi suaminya tetap membawa si selingkuhan ke dalam kehidupan rumah tangga mereka. Di dasari sebuah perjanjian dan pembagian harta gono-gini yang adil, Anjani bertahan. Menguatkan hati setiap hari dan berusaha membuat hidup Satrio yang baik-baik saja acak-adul.