Menghabiskan waktu malam bersama, tanpa mengetahui bahwa seseorang yang menemaninya itu telah tiada? Pantas saja firasat Minho tak enak sedari awal, walaupun seperti itu ia tetap menikmati kebersamaannya bersama sang kekasih. Tapi tetap saja, malam itu menjadi malam palsu bagi Minho. Saat merasakan rasa bahagia terlebih dahulu, lalu setelahnya kesedihan muncul. Seperti di terbangkan tinggi namun di jatuhkan begitu saja. Sangat sakit rasanya. [Warn!] B x B! Boyslove! YAOI! Homophobic? Mending gk usah. Mohon bijak dlm membaca~~