"Apa artinya pelacur, Bu?" Ibu Fatimah yang sedang menyusun gelas-gelas bekas minuman kemasan menghentikan aktivitasnya, dahinya yang selalu berkerut ketat hingga meninggalkan bekas legok di antara alisnya kini kian mengetat. Ibu Fatimah menatap putrinya dengan pandangan yang sama tajamnya dengan pandangan Ibu Warung tadi. Gadis mengalihkan pandang dan kembali mengulek sambal. Meski ia tidak mengerti apa kesalahannya, tapi ia tahu mereka menyalahkannya karena menanyakan pertanyaan itu. Ibu Fatimah menyahut tiba-tiba. "Dari mana kau dengar?" Gadis merapatkan bibirnya, enggan mengatakan pada Ibunya. Firasatnya mengatakan Ibunya akan marah jika tahu Gadis menguping dan nimbrung ke dalam obrolan ibu-ibu di warung tadi. "Nggak dengar dari mana-mana, Bu." Gadis menjawab pelan. "Memang itu bahasa kotor?" Lagi. Gadis bertanya dengan lugu. "Tukang jual kerang," sahut Ibu Fatimah acuh tak acuh. Lalu memikul goni berisi gelas-gelas plastik yang sudah dikerik itu ke atas kepala.
4 parts