Reta terkejut saat tangan yang sibuk mengobati itu di genggam oleh Awan dengan amat lembut dan erat. "Yang sakit disini," kata Awan menunjuk bibir seksinya. Reta mengerutkan keningnya. "Iya disini," tegas Awan. "Terus? Bibir lo mau gue kompres?" Tanya Reta dengan amat polos. "Dia mau berteman sama bibir lo," jawab Awan. Reta berkedik. Ia tak mengerti apa yang sedang Awan pikirkan kala ini, apa maksudnya? Dia ingin bibir Reta bersentuhan dengan bibirnya? Tidak. Tidak mungkin. "Cium?" Tanya Reta dengan sedikit gugup. * * * ⚠WARNING⚠ 1. DILARANG COPAS CERITA TANPA ALASAN YANG KUAT DAN IZIN YANG RESMI. 2. DILARANG SIDER. 3. BOOMVOTE AUTO FOLLOW. 4. MEMASUKAN CERITA INI KE READING LIST ANDA, AUTO GUA FEEDBACK 5. BACANYA YANG TELITI. 6. DILARANG BACA SETENGAH-SETENGAH. 7. KALO BACA JANGAN TIDUR GAK KELIHATAN HURUFNYA. 8. BOLEH DM KALO MAU LEBIH AKRAB:v
52 parts